Program Banpelis untuk Dorong Kemajuan Literasi Indonesia

Program ini diperuntukkan bagi sekolah jenjang SD hingga SMA dan yang sederajat, baik negeri maupun swasta.

oleh Liputan6.com diperbarui 29 Okt 2020, 17:10 WIB
Program Banpelis untuk Dorong Kemajuan Literasi Indonesia. foto: istimewa

Liputan6.com, Jakarta – Anda punya hobi menulis atau sekolah butuh pendampingan pengembangan program Gerakan Literasi Sekolah? Program BANPELIS mungkin bisa menjadi jawabannya. BANPELIS adalah program Bantuan Pengembangan Literasi Sekolah yang dibuka untuk memfasilitasi sekolah-sekolah di Indonesia untuk menerbitkan buku secara gratis.

Program ini diperuntukkan bagi sekolah jenjang SD hingga SMA dan yang sederajat, baik negeri maupun swasta. Melalui program ini, sekolah-sekolah di seluruh Indonesia yang menjadi mitra program akan difasilitasi untuk melaksanakan program pengembangan literasi di sekolahnya selama 5 tahun ke depan.

Program BANPELIS berfokus untuk mendorong peningkatan kompetensi berliterasi melalui serangkaian program pelatihan dan sertifikasi, sekaligus mendorong produktivitas dan publikasi karya dengan fasilitas penerbitan buku bagi siswa dan guru. Program pelatihan, sertifikasi dan penerbitan buku ini diberikan secara gratis kepada seluruh sekolah yang tercatat sebagai Mitra Program.

“Masalah rendahnya kualitas literasi di Indonesia kuncinya disebabkan oleh kurangnya akses dan apresiasi. Youtube itu bisa dorong masyarakat untuk berkreasi. Kenapa? Karena Youtube memberikan kemudahan akses dan memberikan apresiasi yang layak untuk para kreatornya. Itu yang ingin kami berikan kepada sekolah-sekolah melalui program BANPELIS ini,” terang Lenang Manggala, Pendiri LM-Foundation.

Melalui program ini, Lenang Manggala Foundation dan GMB-Indonesia sebagai penyelenggara berharap dapat turut memberikan kontribusi nyata bagi kemajuan budaya literasi dan mutu pendidikan di Indonesia.

Tidak hanya penerbitan, melalui 18 pelatihan terpadu yang disajikan dalam bentuk kelas digital bersertifikat, program BANPELIS dikreasikan untuk meningkatkan kompetensi siswa dan guru. Berdasarkan website resmi program, pelatihan yang diberikan tidak hanya sebatas pelatihan menulis, tetapi juga teknik mendidik dan kelas minat-bakat yang sesuai dengan kebutuhan era terkini.

“Apresiasi yang coba kami berikan tidak hanya sebatas publikasi karya. Tetapi juga penghargaan, royalti dan hadiah hingga ratusan juta rupiah. Selain apresiasi, ini juga menjadi bentuk pemberdayaan ekonomi yang kami kembangkan untuk para pendidik Indonesia. Kalau ingin memajukan Indonesia, kita harus dorong kesejahteraan para pendidik kita,” tambah Lenang.

Ilustrasi toko buku. (dok. mohamed_hassan/Pixabay/Tri Ayu Lutfiani)

Arifin Nurdin, selaku Ketua Satuan Penjaminan Mutu Program menyampaikan bahwa, 5 tahun pengalaman GMB-Indonesia dalam mengembangkan program literasi secara nasional dapat dimanfaatkan oleh tim literasi sekolah secara optimal.

“Sekolah akan kami dampingi untuk mengembangkan program literasi yang tepat guna dan berkelanjutan. Jadi, selain program umum, akan ada progam khusus yang diciptakan dari hasil kolaborasi antara sekolah dan tim konsultan program. Karena kami menyadari, kebutuhan setiap sekolah itu berbeda-beda. Maka sekolah yang bergabung harus memiliki komitmen untuk berkarya dan berinovasi bersama,” tegas Nurdin.

Meski ke depannya BANPELIS menargetkan 1.000 sekolah sebagai penerima manfaat, namun saat ini baru akan menerima 100 sekolah untuk menjadi mitra program.

Pendaftaran dan informasi lengkap dapat diakses melalui laman resmi program yakni www.banpelis.gmb-indonesia.com. Hanya dengan membayar biaya komitmen satu juta rupiah, sekolah akan mendapatkan fasilitas 50 penerbitan buku gratis, pelatihan dan sertifikasi kompetensi, serta berbagai fasilitas lainnya.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya