Langkah Terbaru WHO Lawan Hoaks Covid-19, Gandeng Pengelola Wikipedia

Nantinya kerjasama ini seluruh masyarakat bisa berbagi infografis, video, dan informasi kesehatan lainnya dari WHO melalui Wikimedia Commons, perpustakaan digital yang berisi gambar gratis dan multimedia lainnya.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 25 Okt 2020, 13:52 WIB
Covid-19, Nama Baru Corona: Petugas laboratorium menguji sampel dari orang yang akan diuji untuk virus corona COVID-19 di sebuah laboratorium di Shenyang, provinsi Liaoning, China, Rabu (12/2/2020). WHO kini tidak lagi menyebut virus yang merebak di China sebagai Virus Corona Baru. (STR/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - WHO terus melakukan langkah untuk menangkal hoaks terkait pandemi virus corona covid-19. Terbaru, Organisasi Kesehatan Dunia itu menggandeng Wikimedia Foundation, lembaga nirlaba yang mengelola Wikipedia.

Selama ini hoaks soal covid-19 memang masif menyebar di seluruh dunia. Baik berupa tulisan, gambar, maupun video.

Isi hoaks pun bermacam-macam, mulai dari penyebab, cara menyembuhkan hingga yang terbaru soal vaksin covid-19. Itu sebabnya WHO pun melakukan kerjasama dengan banyak pihak seperti platform media sosial, aplikasi percakapan hingga Wikipedia yang banyak diakses masyarakat di dunia maya.

Nantinya kerjasama ini seluruh masyarakat bisa berbagi infografis, video, dan informasi kesehatan lainnya dari WHO melalui Wikimedia Commons, perpustakaan digital yang berisi gambar gratis dan multimedia lainnya.

Selain itu dalam waktu dekat, artikel kerjasama antara WHO dan Wikimedia juga bakal dirilis. Semua orang bisa membagikan materi ini tanpa harus khawatir tentang hak cipta yang ketat.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Komentar WHO

Kepala WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus. (Liputan6/AFP)

"Akses yang setara ke informasi kesehatan terpercaya sangat penting untuk menjaga orang tetap aman selama pandemi covid-19. Kolaborasi dengan Wikimedia akan meningkatkan akses ke informasi kesehatan yang dapat diandalkan dari WHO ke berbagai perangkat, negara, dan bahasa," ujar Dr. Tedros Adhanom Ghebreyesus, Direktur Jenderal WHO.

"Akses ke informasi yang benar sangat penting karena di masa krisis ini punya dampak pada kehidupan. Semua lembaga kesehatan internasional dan badan ilmiah seperti Wikipedia harus menjalankan perannya yakni memberikan akses yang adil dan terpercaya pada seluruh masyarakat," kata CEO Wikimedia Foundation, Katherine Maher.


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya