Liputan6.com, Jakarta - Chairman Samsung Group Lee Kun-hee meninggal dunia hari ini. Konglomerat yang berhasil mengubah Samsung menjadi salah satu kerajaan bisnis tersukses di dunia ini wafat dalam usia 78 tahun.
Seperti dikutip dari Techcrunch, Minggu (25/10/2020), Lee Kun-hee meninggal dunia karena serangan jantung.
Baca Juga
Advertisement
Agensi berita Korea Selatan Yonhap melaporkan, Lee Kun-hee tetap dirawat di Rumah Sakit meski kondisinya stabil, hingga meninggal hari ini.
Bloomberg mencatat, Lee Kun-hee meninggalkan kekayaan sekitar USD 20 miliar. Dengan kekayaan tersebut, ia merupakan pria paling kaya di Korea Selatan. Kepergian Lee meninggalkan istri dan empat orang anak.
Bicara soal Samsung, Lee Kun-hee merupakan putra dari pendiri Samsung Lee Byung-chul yang kemudian memimpin perusahaan sejak 1980an. Ketika itu Korea Selatan mengalami transisi pemerintahan dari diktaktor ke demokrasi.
Di bawah kepemimpinan Lee Kun-hee, Samsung mulai mengukuhkan inisiatif di berbagai bidang elektronik.
Mulai dari semikonduktor, chip memori, layar, dan komponen-komponen lain yang kini menjadi tulang punggung layanan digital.
Bantu Samsung Atasi Krisis dan Investasi di Industri Smartphone
Lee juga membantu Samsung bertahan melewati krisis ekonomi di Asia pada tahun 1998. Saat itu Korea Selatan dan sejumlah negara lain di Asia bahkan hampir kolabs karena krisis.
Berhasil melewati krisis, Lee memutuskan masuk ke bisnis yang kini paling sukses bagi Samsung, yakni di industri smartphone melalui lini Galaxy. Kini, Samsung jadi salah satu vendor smartphone paling sukses di dunia.
Samsung bahkan menjadi salah satu perusahaan paling bernilai di dunia dengan valuasi mencapai USD 350 miliar.
Walaupun ketajaman insting dan strategi bisnis dalam memimpin Samsung mendapatkan pujian, Lee Kun-hee juga menghadapi masalah dalam beberapa tahun terakhir.
Advertisement
Sempat Kena Masalah Hukum
Ia pernah dihukum karena kasus penggelapan pajak pada akhir 2000-an. Namun akhirnya ia diampuni oleh presiden (saat itu) Lee Myung-bak.
Di bawah kepemimpinannya pula, Samsung mendapatkan kecaman dari kelompok, termasuk Elliott Management karena Lee dianggap berupaya mengamankan Samsung untuk putranya Lee Jae-yong.
Lee Jae-yong sendiri telah mengambil alih kepemimpinan Samsung sejak Lee Kun-hee mengalami serangan jantung pada 2014.
Sementara, sang putra malah mengalami masalah hukum karena dinyatakan bersalah atas penyuapan. Penerus Lee Kun-hee ini kemudian dijatuhi hukuman lima tahun penjara, dan akhirnya hukuman ditangguhkan oleh hakim.
(Tin/Isk)