Pangeran Abdul Azim Meninggal Dunia, Brunei Berkabung Seminggu

Brunei berkabung selama tujuh hari atas meninggalnya Pangeran Abdul Azim. Warga diinstruksikan untuk mengenakan pakaian yang sesuai.

oleh Ratnaning Asih diperbarui 25 Okt 2020, 13:30 WIB
Brunei berkabung selama tujuh hari atas meninggalnya Pangeran Abdul Azim. Warga diinstruksikan untuk mengenakan pakaian yang sesuai. (Photo credit: Evan Agostini/Invision/AP)

Liputan6.com, Bandar Seri Begawan - Kabar duka datang dari Pangeran Abdul Azim, putra dari Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah. Ia meninggal dalam usia 38 tahun pada Sabtu (24/10/2020) pukul 10.08 pagi waktu setempat.

Kabar meninggalnya Pangeran Abdul Azim diwartakan oleh radio negara Brunei, Radio Television Brunei dalam sebuah pengumuman resmi dan juga Borneo Bulletin.

Pangeran Abdul Azim mengembuskan napas terakhir dalam usia 38 tahun, seperti diwartakan the Star Malaysia.


Dimakamkan

Pangeran Abdul Azim dari Brunei Darussalam meninggal dunia pada 24 Oktober 2020 (Instagram)

Diwartakan The Strait Times, dalam pengumuman tersebut diwartakan pula bahwa pemakaman dilangsungkan selepas salat Asar pada hari yang sama.

Borneo Bulletin menyebutkan bahwa jenazah Pangeran Abdul Azim dimakamkan di Makam Kerajaan di Bandar Seri Begawan. 


Dirawat di RS

Tak disebutkan apa penyebab meninggalnya sang pangeran. Hanya saja, menurut pemberitaan, Pangeran Abdul Azim sudah dirawat di rumah sakit selama beberapa waktu.


Berkabung Seminggu

Sumber menyebutkan bahwa Brunei berkabung selama tujuh hari atas meninggalnya sang pangeran. Warga diinstruksikan untuk mengenakan pakaian yang sesuai. 

"Wanita muslim diwajibkan mengenakan tudung atau kerudung warna putih, sementara non-muslim diwajibkan mengenakan ikat lengan warna putih dengan lebar tiga inci (7,6 sentimeter)," begitu isi pengumuman untuk warga.

Rakyat dan penduduk Brunei diharuskan mengibarkan bendera nasional setengah tiang dan memulai masa berkabung tujuh hari.


Urutan Keempat Suksesi

Pangeran Abdul Azim lahir di Bandar Seri Begawan pada 29 Juli 1982, dan menuntut ilmu di Oxford Brookes University, Inggris.

Ia adalah urutan keempat dalam garis suksesi monarki, dan pangeran kedua dari pemimpin Brunei Sultan Hassanal Bolkiah.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya