Liputan6.com, Jakarta - Penyelenggaraan HUT ke-56 Partai Golkar yang dilakukan Sabtu 24 Oktober 2020 malam, memecahkan rekor yang diberikan oleh Museum Rekor Indonesia (MURI).
Adapun rekor yang dipecahkan yakni kategori partai politik yang melibatkan kader dan simpatisan terbanyak dalam rangkaian acara partai politik secara daring. Total, acara tersebut diikuti oleh 35.889 peserta.
Advertisement
Ketua Penyelenggara HUT ke-56 Partai Golkar, Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, penghargaan tersebut bukti bahwa Golkar terus berinovasi meski di tengah pandemi Covid-19.
"Penyelenggaraan HUT Partai Golkar di tengah pandemi Covid-19 ini tetap dapat melibatkan sebanyak mungkin partisipasi kader Partai Golkar se-Indonesia dan tanpa mengurangi makna kekhidmatan acara HUT ke-56 Partai Golkar tahun 2020 ini," kata Agus dalam keterangannya, Minggu (25/10/2020).
Dia menuturkan, dengan adaptasi kebiasaan baru dan memanfaatkan teknologi informasi, para kader tetap antusias mengikuti rangkaian kegiatan HUT Golkar.
"Pandemi Covid-19 tak menyurutkan kecintaan kita terhadap Partai Golkar dengan mengikuti berbagai kegiatan rangkaian acara HUT ini," tukas Agus.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Komitmen Golkar
Sebelumnya, Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengajak para kader berlambang pohon beringin itu untuk mengawal pemerintahan Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Terlebih, saat ini pemerintahan Jokowi-Ma'ruf tengah menghadapi pandemi Covid-19.
Hal ini disampaikan Airlangga pada acara Hari Ulang Tahun (HUT) ke-56 Partai Golkar di Hutan Kota Plataran Kompleks Gelora Bung Karno (GBK) Senayan, Jakarta, Sabtu 24 Oktober 2020.
"Siapkah saudara-saudara untuk terus mengawal kepemimpinan Jokowi-Ma'ruf?" kata Airlangga Hartarto dikutip dari siaran persnya, Minggu (25/10/2020).
"Siap," jawab kader Partai Golkar yang hadir di Hutan Kota Kompleks GBK dan 35 ribu kader yang mengikuti perayaan puncak secara virtual melalui zoom
Partai Golkar menilai, pemerintahan Joko Widodo telah bekerja keras dan maksimal di tengah pandemi Covid-19. Hal itu terlihat pada penanganan Corona, di mana tingkat kesembuhan Indonesia mencapai 79,7 persen.
Sementara itu, tingkat kematian pasien Covid-19 Indonesia sekitar 3,5 persen. Selain itu, pemerintah juga dianggap mampu meredam dampak Covid-19 terhadap perekonomian.
Bahkan, Bank Dunia memprediksi Indonesia masuk dalam kategori negara terdepan dalam memulihkan ekonomi.
"Bahkan, dalam dua atau tiga tahun mendatang, kebangkitan kembali ekonomi Indonesia diperkirakan akan menjadi salah satu yang tertinggi di dunia," ucap Airlangga.
Advertisement