Ganjar Pranowo Masuk Bursa Capres Teratas, PDIP: Dia Jangan Diganggu

Menurut Eva, jangan sampai bursa capres 2024 malah menimbulkan efek negatif yang akhirnya menyulitkan Ganjar dalam mengayomi masyarakat.

oleh Nanda Perdana Putra diperbarui 26 Okt 2020, 07:07 WIB
Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo.

Liputan6.com, Jakarta - Politikus PDI Perjuangan Eva Kusuma Sundari menanggapi hasil survei Lembaga Indikator Politik Indonesia tetkait Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang menempati posisi teratas dalam bursa calon presiden 2024.

"Saya melihat Ganjar memang doing ok, gairahnya juga bagus, di sosmed juga, tapi menurut saya, kalau ini mau dikapitalisasi oleh media, ya kasihan Ganjar. Jangan diganggu dong Ganjar," tutur Eva dalam diskusi virtual, Minggu (25/10/2020).

Menurut Eva, Ganjar sedang fokus bekerja sebagai Gubernur Jawa Tengah. Jangan sampai bursa capres 2024 malah jadi menimbulkan efek negatif yang akhirnya menyulitkannya dalam mengayomi masyarakat.

"Dia sedang fokus, kinerja bagus, berprestasi, dia nggak orientasikan ke Pilpres. Dia bekerja sebaik mungkin, sebanyak mungkin untuk mengatasi permasalahan sekarang," jelas dia.

Berdasarkan rekam jejak, Ganjar memang banyak mendapatkan penghargaan khususnya dalam hal pengendalian krisis. Namun apresiasi yang berlebihan dapat berdampak buruk.

"Ini bisa diapresiasi, tapi bahaya menurutku, jadi bahaya. Kinerjanya diganggu dan kasian rakyat. Jangan dikapitalisasi, itu urusan nanti, masih terlalu panjang," Eva menandaskan.

Lembaga Indikator Politik Indonesia merilis survei terkait sosok calon presiden yang banyak dipilih selama pandemi virus Corona atau Covid-19. Hasilnya, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menempati posisi teratas.

"Survei Februari 2020, waktu itu Pak Prabowo unggul dengan 22,2 persen; Ganjar 9,1 persen; Anies 12,1 persen," tutur Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhanuddin Muhtadi dalam diskusi virtual, Minggu (25/10/2020).

Burhanuddin menyebut, Ganjar merupakan sosok yang konsisten terus menanjak elektabilitasnya selama empat kali perhitungan survei.

"Bulan Juli Pak Prabowo masih tertekan, Ganjar naik lagi jadi 16,2 persen. Sebelum pandemi, Pak Prabowo selisihnya signifikan dengan yang lain," jelas dia.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


AHY hingga Tito

Adapun secara runut capres pilihan responden pada September 2020 adalah Ganjar Pranowo 18,7 persen, Prabowo Subianto 16,8 persen, Anies Baswedan 14,4 persen, Sandiaga Salahuddin Uno 8,8 persen, Ridwan Kamil 7,6 persen, Agus Harimurti Yudhoyono 4,2 persen, Khofifah Indar Parawansa 4,0 persen, Gatot Nurmantyo 1,4 persen, Mahfud MD 1,3 persen, Airlangga Hartarto 1,2 persen, Puan Maharani 0,9 persen, Erick Thohir 0,8 persen, Tito Karnavian 0,4 persen, Muhaimin Iskandar 0,2 persen, dan Budi Gunawan 0,1 persen.

"Di bulan terakhir September, Ganjar naik, Pak Prabowo naik, Anies masih stagnan," Burhanuddin menandaskan.

Survei tersebut dilakukan pada 24 September hingga 30 September 2020 dengan mengandalkan panggilan telepon karena pandemi Covid-19.

Metode yang digunakan adalah simple random sampling dengan 1200 responden yang dipilih secara acak berdasarkan data survei tatap muka langsung sebelumnya pada rentang Maret 2018 hingga Maret 2020.

Adapun margin of error sekitar 12.9 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. Sampel berasal dari seluruh provinsi di Indonesia yang terdistribusi secara proporsional.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya