Platform Media Sosial Dituding Tak Peduli Makin Banyak Hoaks Beredar di Masyarakat

Konten hoaks memang merajarela di semua platform media sosial. Mulai dari isu politik hingga kesehatan yang ramai disebarkan sejak awal tahun ini.

oleh Adyaksa Vidi diperbarui 26 Okt 2020, 13:00 WIB
Ilustrasi hoaks. (via: istimewa)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial dituding makin sulit untuk mengontrol hoaks yang terjadi di platform masing-masing. Hal ini disampaikan oleh Claire Wardle, Kepala Strategi di First Draft, organisasi nirlaba yang bekerja melawan gangguan informasi.

Konten hoaks memang merajarela di semua platform media sosial. Mulai dari isu politik hingga kesehatan yang ramai disebarkan sejak awal tahun ini.

Upaya yang dilakukan platform media sosial dianggap belum maksimal. Itu sebabnya hoaks menjadi ancaman di semua negara.

"Sebenarnya banyaknya konten hoaks di platform media sosial itu tidak terlalu bagus untuk mereka sendiri. Citra mereka menjadi pertanyaan," kata Claire Wardle seperti dilansir thenationalnews.

"Namun memang sulit mendefinisikan konten yang palsu atau kebebasan berbicara, apalagi di AS. Platform media sosial memang tak bisa menurunkan konten yang salah karena banyak yang percaya itu kebebasan berpendapat di AS," katanya menambahkan.

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.


Memecah Masyarakat

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Belakangan Twitter, Facebook, dan Youtube mulai menandai hingga menurunkan konten yang dianggap hoaks. Selain itu mereka juga bekerja sama dengan lembaga pemeriksa fakta di seluruh dunia untuk memberikan klarifikasi konten yang salah.

"Informasi salah yang beredar di media sosial memecah masyarakat dan komunitas kita. Dan saya melihat platform media sosial tidak menganggap ini sebagai sesuatu yang serius," ujar Claire.

"Pemeriksa fakta dan program literasi media tidak akan membawa kita keluar dari lubang ini. Saya pikir sejarawan akan melihat masa sekarang dan menyimpulkan kita hanya berjalan dalam tidur selama perang saudara ini."


Tentang Cek Fakta Liputan6.com

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya