Waspadai 10 Tanda Tubuh Kekurangan Protein dan Cara Mengatasinya

Dari menipisnya rambut hingga merasa lapar terus menerus, ini adalah tanda paling umum dari kekurangan protein.

oleh Liputan6.com diperbarui 01 Nov 2020, 11:00 WIB
Sumber: Unsplash

Liputan6.com, Jakarta Di era saat ini, hampir semua orang melakukan diet dengan cara mengurangi asupan kalori mereka. Seperti dikatakan oleh Sarah Mirkin seorang penulis Fill Your Plate, Lose The Weight, protein sangat penting bagi tubuh. Protein dapat membangun dan memperbaiki otot, menahan lapar dan menstabilkan gula darah, serta menumbuhkan rambut dan kuku yang sehat. Apabila kekurangan protein, hal tersebut bukan hanya memengaruhi berat badan saja, bahkan suasana hati Anda.

“Tubuh kita hanya dapat menyerap 20 hingga 30 gram protein sekaligus” ucap Mirkin, seperti dilansir dari Prevention.

Mirkin menjelaskan, setidaknya dalam sehari asupan protein yang masuk ke dalam tubuh sebesar 20 gram protein. Tubuh bisa memperoleh protein dari makanan yang di makan sehari-hari. 20 gram protein akan membuat Anda tetap memiliki energi yang cukup untuk menjalani keseharian. Jika tubuh kekurangan protein, waspadai 10 tanda-tanda ini.

Simak Juga Video Berikut Ini:


Rajin berolahraga, tapi otot tidak bisa terbentuk

Sumber: Unsplash

Ketika berolahraga dan mengangkat beban, serat otot di dalam tubuh akan rusak. Untuk memperbaiki otot dan membuatnya lebih kuat dari sebelumnya, mengonsumsi protein pasca-latihan sangatlah penting. Mirkin menjelaskan, hilangnya otot setelah berolahraga di sebabkan karena kelalaian dalam mengonsumsi protein setelah berolahraga.


Selalu menginginkan gula dan karbohidrat

Sumber: Unsplash

Ketika kekurangan protein, maka tubuh cenderung ingin mengkonsumsi makanan manis dan berlemak. Natalie Jill seorang pelatih utama Fit After 40 menjelaskan, seseorang harus memastikan dirinya mengonsumsi protein yang cukup setiap kali makan untuk menjaga jumlah gula dan karbohidrat yang di terima oleh tubuh. Steak sirloin dan dada ayam merupakan contoh dari beberapa makanan yang mengandung protein tinggi tanpa lemak.


Kulit kering dan bersisik

Sumber: Freepik

Jika kulit terlihat kusam dan bersisik, bisa saja itu salah satu pertanda kurangnya protein dalam tubuh.

“Protein membentuk sel-sel kandungan rambut, kuku, dan kulit kita. Jika Anda kekurangan protein, mungkin dapat membuat rambut menjadi rapuh dan kering, serta kulit yang kering dan bersisik” ucap Steven Bowers, penulis Secrets the World’s Healthiest People.


Tetap merasa lapar satu jam setelah makan

Sumber: Freepik

Karbohidrat membutuhkan waktu lebih sedikit untuk dicerna daripada protein dan lemak. Jadi ketika merasa lapar dalam waktu yang lebih singkat, tandanya Anda perlu menyeimbangkan pola makan, perhatikan kandungan karbohidrat dan lemak yang berlebih dan juga protein dalam makanan. 


Merasa lelah sepanjang waktu

Sumber: Freepik

Seseorang yang mengonsumsi protein dengan baik, maka ia akan merasa terjaga dan memiliki stamina, berbeda dengan orang yang mengonsumsi karbohidrat berlebihan, ia akan cenderung merasa mengantuk dan lelah, seperti di katakan Mirkin.

Kacang-kacangan, daging giling, dan hati ayam merupakan makanan yang tinggi zat besi namun juga tinggi protein. Kekurangan zat besi juga dapat menyebabkan anemia, hal itu bisa menyebabkan kelelahan yang ekstrim.


Rambut menipis

Sumber: Freepik

“Rambut rontok sangat umum terjadi akibat diet rendah kalori dan rendah protein,” kata Mirkin.

Mirkin menjelaskan, asam amino esensial diperlukan untuk kesehatan rambut, kulit, dan kuku. Pastikan untuk menambahkan sumber protein lengkap ke dalam menu makanan Anda, karena protein mengandung sembilan asam amino esensial yang tidak dapat diproduksi oleh tubuh kita sendiri.

Mirkin secara khusus membuat resep bahan-bahan penyehat rambut dalam buku barunya Fill Your Plate, Lose The Weight. Salah satu favoritnya, seperti mengonsumsi salad salmon dengan alpukat dan tomat ini setiap minggu.


Berat badan menurun, tapi pakaian masih terasa ketat

Sumber: Freepik

Berat badan menurun bisa jadi karena hilangnya massa otot, bukan hanya lemak. Jill menjelaskan, bertambahnya usia, kita cenderung kehilangan lebih banyak massa otot. Ketika hormon mulai berubah, maka protein menjadi lebih penting karena saat inilah tubuh kita kehilangan massa otot tanpa lemak.


Lebih murung dari biasanya

Sumber: Freepik

Protein dapat meningkatkan suasana hati dengan menyediakan asam amino yang penting untuk produksi neurotransmiter serotonin dan dopamin yang membuat Anda merasa nyaman.

"Tanpa asam amino esensial ini, Anda kemungkinan besar akan mengalami depresi, perubahan suasana hati, dan kecemasan," kata Mirkin.  Ketika merasa sedih, cobalah camilan manis sehat yang akan mengangkat semangat Anda.


Selalu merasa kembung

Sumber: Freepik

Kekurangan protein juga dapat membuat seseorang mengalami pembengkakan di perut, kaki, dan pergelangan kaki. Mirkin mengatakan, protein diperlukan untuk menjaga keseimbangan cairan di dalam dan di luar sel tubuh.


Lebih sering merasakan sakit

Sumber: Freepik

Protein memperkuat antibodi yang menangkis penyakit, menjadikannya penguat kekebalan utama. Jika tubuh sering terasa sakit, bisa saja kekurangan protein menjadi penyebabnya. Mirkin menekankan, sebagian besar makanan berprotein tinggi juga mengandung seng yang dapat membantu melawan infeksi. 

Ketua Departemen Gizi Masyarakat Fakultas Ekologi Manusia Institut Pertanian Bogor, Dr. Rimbawan menjelaskan, dalam kandungan nutrisi harian biasanya karbohidrat di rekomendasikan 40-45 persen , protein 10-35 persen , kemudian lemak 20-30 persen.

Dr. Rimbawan menjelaskan, protein memiliki nilai tambah yang lain di bandingkan karbohidrat dan lemak.

“Ketika Anda makan dengan kandungan protein yang cukup, maka akan merasa kenyang lebih lama. Serta makan sehari-hari dengan mengonsumsi karbohidrat, protein dan lemak yang seimbang, dapat membuat kadar glukosa darah kita tidak naik dengan cepat” ucap Dr. RImbawan dalam Webinar Nutrition Talk with Herbalife Nutrition, Kamis 22 Oktober 2020.

 

(Deskhila Wijaya)


Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19

Infografis 3 Hormon Bahagia Jaga Imunitas Tubuh dari Covid-19. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya