Cara Kampanye Waspada Bencana dengan Pukul Kentongan Serentak

Bupati Pacitan, Indartato berharap, acara pemukulan kentongan tidak hanya dilakukan sekali saja. Namun, akan digelar kembali sebagai pengingat kepada khalayak umum pentingnya kewaspadaan.

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2020, 14:30 WIB
Warga memukul kentongan sebagai peringatan untuk waspada gempa dan tsunami. adegan itu bagian dari simulasi pengurangan risiko bencana di desa Wani II Donggala, yang digelar warga bersama Yayasan Arkom Indonesia, Sabtu (18/7/2020). (Foto: Liputan6.com/ Heri Susanto).

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Pacitan berupaya meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan masyarakat terkait bencana alam. Salah satunya dengan pemukulan kentongan serentak selama satu menit pada Senin, (26/10/2020).

Pemukulan kentong dengan titir selama satu menit itu dipimpin Bupati Pacitan, Indarto yang diikuti ratusan peserta yang terdiri dari OPD, relawan dan simpatisan seluruh warga Pacitan.

“Kegiatan pemukulan kentongan ini kita lakukan karena belum lama ini ada riset yang mengatakan bahwa Pacitan merupakan potensi terjadinya bencana yang mengakibatkan tsunami, juga untuk mengajak masyarakat antisipasi dan tetap waspada,” ujar Kepala BPBD Pacitan, Didik Alih Wibowo, seperti dikutip dari Times Indonesia.

Sementara itu, Bupati Pacitan, Indartato berharap, acara pemukulan kentongan tidak hanya dilakukan sekali saja. Namun, akan digelar kembali sebagai pengingat kepada khalayak umum pentingnya kewaspadaan.

"Meski demikian, kita tetap berharap bencana tidak terjadi di Pacitan, semoga Pacitan tetap aman dan tentram. Kemudian kegiatan seperti ini kedepan tetap akan dilakukan kembali," kata dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Menanam Pohon

Tak hanya pemukulan kentongan, Pemkab Pacitan juga menanam 5 ribu pohon pandan laut, sebagai langkah mitigasi menangkal bencana alam.

 

Simak berita menarik lainnya dari Times Indonesia di sini

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya