Liputan6.com, Washington DC - Pemerintah Amerika Serikat optimistis pengembangan vaksin COVID-19 bisa selesai pada akhir 2020 untuk diberikan kepada kalangan tertentu seperti petugas medis. Ternyata, ada wacana agar Santa Claus juga diberi vaksin.
Tujuan rencana itu adalah supaya orang-orang yang berkostum Santa Claus pada Hari Natal bisa ikut mempromosikan vaksin COVID-19.
Baca Juga
Advertisement
Dilansir BBC, Senin (26/10/2020), vaksin untuk Santa Claus adalah bagian dari kampanye pemerintah senilai US$ 250 juta untuk promo vaksin COVID-19. Kalangan selebritis juga dilibatkan.
Idea itu awalnya tersebar dari pejabat Kementerian Kesehatan AS. Namun, rencana promo vaksin COVID-19 itu dikabarkan telah batal.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Asosiasi Santa Claus Kecewa
Wacana ini awalnya tersebar dari Michael Caputo, mantan asisten menteri di Kemenkes AS. Ia menyebut Santa Claus merupakan pekerja esensial.
Jubir Kemenkes berkata ke New York Times bahwa Menkes Alex Azar tidak tahu mengenai rencana itu.
Ric Erwin dari asosiasi Santa Claus di AS berkata kecewa atas keputusan tersebut. Ia sudah berharap rencana itu benar-benar terwujud.
"Ini tadinya harapan terbesar kami untuk Natal 2020, dan sekarang kelihatannya ini tak jadi," ujar Ric Erwin yang menjabat sebagai ketua Fraterna Order of Real Bearded Santas.
Advertisement
Santa Claus Siap Jadi Relawan
Ric Erwin berkata sudah otoritas kesehatan tadinya akan memfinalisasi rencana ini pada pertengahan September. Hampir 100 santa juga siap jadi relawan.
Menkes AS Alex Azhar menyebut vaksin COVID-19 baru tersedia bagi publik di AS pada April 2021. Vaksin yang tersedia sebelum itu akan diberikan untuk kalangan rentan saja.
Dua kandidat vaksin dari AS di antaranya Pfizer dan Moderna.
Infografis COVID-19:
Advertisement