Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan pentingnya menerapkan strategi komunikasi publik dalam rencana pengadaan dan pelaksanaan vaksinasi COVID-19 di kalangan masyarakat.
"Ini penting sekali, strategi komunikasi publik disiapkan dengan baik," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam rapat terbatas dengan topik Rencana Pengadaan dan Pelaksanaan Vaksinasi di Istana Merdeka Jakarta seperti mengutip Antara, Senin (26/10/2020).
Advertisement
Kepala Negara sebelumnya telah mengingatkan, strategi komunikasi publik yang tidak efektif akan berakibat buruk seperti halnya saat masyarakat merespon UU Cipta Kerja.
Oleh karena itu, Jokowi meminta Menteri BUMN didukung Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) untuk menyiapkan strategi yang dimaksud.
"Saya minta ini tim-nya pak Menteri BUMN disiapkan lagi strategi komunikasi ini, di-backup, dibantu Kominfo, dijelaskan komperehensif ke publik mengenai manfaat vaksin dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi,” tutur Presiden.
Dengan begitu, Jokowi berharap, tidak terjadi disinformasi dan penyebaran berita hoaks dari berbagai platform dan media yang ada.
"Juga kita libatkan dari awal majelis dan organisasi keagamaan, MUI, NU, Muhammadiyah, ormas-ormas lainnya terutama manfaat vaksin dan meyakinkan umat mengenai kehalalan mengenai vaksin," ujarnya.
Presiden Jokowi mengingatkan bahwa vaksinasi tidak hanya berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia dan tidak hanya urusan kesehatan, tapi menyangkut ekonomi.
Saksikan video di bawah ini:
Setahun Pimpin Kementerian BUMN, Erick Thohir Masih Punya Banyak PR
Hari ini, Jumat (23/10/2020), menteri-menteri Kabinet Indonesia Maju genap memasuki satu tahun masa kepemimpinannya. Tiap menteri memiliki ciri khas dalam menjalankan tugasnya, dan Menteri BUMN Erick Thohir menjadi salah satu menteri yang dikenal dengan gebrakan kebijakannya.
Kebijakan tersebut, menurut Pengamat BUMN Toto Pranoto, menunjukkan peningkatan kinerja yang cukup baik.
Terdapat perbaikan progress governance dari sisi penguatan kelembagaan jajaran direksi dan dewan komisaris, adanya strategi peningkatan value BUMN dengan model subholding dan klustering hingga penguatan daya saing dan upaya mengikutsertakan BUMN dalam kancah global.
"Dibalik itu, tentu harus ada yang ditingkatkan karena kinerja BUMN di 2020 ini buruk akibat efek pandemi Covid-19. Ada juga beberapa BUMN yang berkinerja buruk bahkan sebelum pandemi tiba, seperti Krakatau Steel, Garuda, holding PTPN, dan tentu saja bom waktu Jiwasraya," jelas Toto saat dihubungi, Jumat (23/10/2020).
Dihubungi terpisah, Direktur Eksekutif BUMN Institue Achmad Yunus membeberkan, belum ada kinerja spesial dari Erick Thohir dalam mengelola BUMN selain melakukan kebijakan yang tidak berdampak signifikan bagi BUMN.
"Seperti pergantian logo, menyeragamkan corporate value BUMN, mengganti direksi2 yang 'orang-orang Bu Rini (Menteri BUMN Kabinet Kerja)," pungkas Achmad saat dihubungi Liputan6.com, Jumat (23/10/2020).
Achmad juga mengkritisi sirkulasi kepemimpinan di BUMN yang hanya berganti orang, dari BUMN satu ke BUMN lainnya. Orang-orang titipan politik juga masih ditunjuk sebagai komisaris atau direksi di beberapa BUMN.
"Masih fokus pada penataan BUMN besar yang sebenarnya sudah berjalan baik. Merpati, Iglas, Inti, Krakatau Steel, dan BUMN lain yang butuh penanganan cepat dibiarkan begitu saja dengan berbagai kesulitan bunga pinjaman dan ketidakmampuan bersaing," ujarnya.
Oleh karenanya, Erick Thohir dinilai masih harus bekerja keras agar permasalahan di BUMN dapat segera selesai, terutama di tengah pandemi yang diakui memperburuk dan memparah keadaan.
Advertisement