6 Pesan Terkini Jokowi soal Vaksin Covid-19

Jokowi menegaskan, vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat harus betul-betul telah melalui tahapan uji klinis.

oleh Devira Prastiwi diperbarui 27 Okt 2020, 08:24 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo atau Jokowi kembali menyampaikan perkembangan terkini terkait vaksin Corona Covid-19 di Indonesia.

Jokowi pun menyampaikan sejumlah perintah kepada jajaran menterinya. Salah satunya ia meminta jajaran menterinya untuk memastikan keamanan dan keefektifan vaksin Covid-19 sebelum diberikan ke masyarakat.

Jokowi menegaskan, vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat harus betul-betul telah melalui tahapan uji klinis.

"Keamanan itu artinya kalau disuntik itu betul-betul memang sudah melalui sebuah tahapan-tahapan uji klinis yang benar. Karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketidakpercayaan masyarakat akan upaya vaksinasi ini," kata Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/10/2020).

Selain itu, Jokowi juga meminta agar mempersiapkan pelatihan dan simulasi sebelum vaksin Covid-19 disuntikkan ke masyarakat.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini juga berharap ada pelibatan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Berikut deretan hal yang disampaikan Jokowi kepada menterinya terkait vaksin Covid-19 dihimpun Liputan6.com:

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


1. Libatkan Organisasi Keagamaan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi meminta jajaran menteri untuk melibatkan organisasi kemasyarakatan (ormas) keagamaan untuk mensosialisasikan pelaksanaan vaksinasi Covid-19.

Menurut dia, ormas keagamaan dapat menjelaskan serta meyakinkan umat soal manfaat dan kehalalan vaksin virus corona.

"Libatkan dari awal majelis dan organisasi keagaamaan, MUI, NU, Muhammadiyah, ormas-ormas lainnya. Terutama manfaat vaksin dan meyakinkan umat mengenai kehalalan mengenai vaksin," jelas Jokowi saat memimpin rapat terbatas dari Istana Merdeka Jakarta, Senin (26/10/2020).

Selain itu, dia mengingatkan para menteri untuk menyiapkan strategi komunikasi publik saat menjelaskan soal vaksin dan pelaksanaan vaksinasi.

 


2. Siapkan Strategi Komunikasi soal Vaksin Covid-19

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kedua kiri) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menugaskan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir untuk menyiapkan strategi komunikasi soal pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Erick dibantu oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

"Ini penting sekali, strategi komunikasi publik disiapkan dengan baik dan saya minta ini timnya Pak Menteri BUMN disiapkan lagi strategi komunikasi ini, dibantu Kominfo," ucap Jokowi.

Dia meminta jajaran menteri menjelaskan secara komprehensif kepada publik mengenai manfaat vaksin Covid-19 dan peta jalan pelaksanaan vaksinasi. Hal ini untuk mencegah munculnya berita hoaks terkait vaksin Corona.

"Sehingga tidak terjadi disinformasi dan penyebaran berita hoaks dari berbagai platform di berbagai media yang ada," ucap dia.

Dalam hal ini, Jokowi ingin masyarakat diberikan penjelasan secara rinci mengenai akses mendapatkan vaksin.

Kemudian, kelompok mana saja yang diprioritaskan mendapat vaksin dan alasannya. Selain itu, distribusi vaksin di mana ada masyarakat yang harus bayar dan digratiskan.

"Dipastikan proses vaksinasi ini akan berjalan dan dilakukan secara bertahap dan hal ini perlu dijelaskan secara jelas, secara gamblang kepada masyarakat," kata dia.

"Jelaskan siapa saja kelompok masyarakat mana yang mendapat prioritas vaksin lebih awal, kenapa mereka dulu, itu harus dijelaskan, mengapa mereka dapat prioritas," sambung Jokowi.

 


3. Pastikan Keamanan dan Keefektifan Vaksin Covid-19

Jokowi melihat langsung uji klinis Vaksin COVID-19 atau Vaksin Corona Sinovac hari pertama di Bandung. Tampak, Menteri Kesehatan RI Terawan Agus Putranto dan Menteri BUMN Erick Tohir mendampingi Presiden Jokowi. (Foto: Sekretariat Presiden)

Jokowi meminta, jajaran menterinya untuk memastikan keamanan dan keefektifan vaksin Covid-19 sebelum diberikan ke masyarakat.

Dia menuturkan, vaksin Covid-19 yang disuntikkan ke masyarakat harus betul-betul telah melalui tahapan uji klinis.

"Keamanan itu artinya kalau disuntik itu betul-betul memang sudah melalui sebuah tahapan-tahapan uji klinis yang benar. Karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketidakpercayaan masyarakat akan upaya vaksinasi ini," kata Jokowi.

"Saya melihat aspek keamanan vaksin menjadi concern utama masyarakat, termasuk para pakar dan peneliti," lanjut dia.

Menurut dia, tahapan-tahapan uji klinis vaksin Covid-19 harus sesuai dengan standar kesehatan dan kaidah-kaidah ilmu pengetahuan.

Jokowi mengingatkan para menteri tak tergesa-gesa melalukan vaksinasi sehingga menomorduakan data-data kesehatan dan scientific.

"Tidak bisa, jangan timbul persepsi pemerintah tergesa-gesa, terburu-buru tanpa ikuti koridor-koridor ilmiah yang ada. Tolong betul-betul kita lalui semuanya meskipun ingin dipercepat, hal-hal tadi jangan sampai dilupakan," jelas Jokowi.

 


4. Vaksinasi Juga Menyangkut Ekonomi

Presiden Joko Widodo atau Jokowi (kanan) meninjau fasilitas produksi dan pengemasan di PT Bio Farma, Bandung, Jawa Barat Selasa (11/8/2020). Jokowi menggunakan pakaian lengkap penelitian untuk melihat Laboratorium Bio Farma. (Foto: Biro Pers Kepresidenan)

Jokowi menekankan pentingnya pelaksanaan vaksinasi Covid-19. Pasalnya, vaksin bukan hanya dapat menyelesaikan masalah kesehatan namun juga dapat memulihkan kembali perekonomian yang terpuruk akibat pandemi Covid-19.

"Beberapa hal yang ingin saya tekankan agar menjadi perhatian kita semuanya, betapa pentingnya vaksin, vaksinasi. Tidak hanya berkaitan dengan keselamatan jiwa manusia, tetapi tidak hanya urusan kesehatan, tapi menyangkut ekonomi," kata Jokowi.

Untuk itu, Jokowi meminta agar pengadaan vaksin dan pelaksanaan vaksinasi benar-benar memperhatikan aspek keamanan. Dia mengingatkan bahwa vaksin yang disuntikkan ke masyarakat harus lolos uji klinis.

"Keamaanan artinya kalau disuntik betul-betul melalui sebuah tahapan-tahapan, uji klinis yang benar. Karena kalau tidak, ada satu saja yang masalah, nanti bisa menjadikan ketikdakpercayaan masyarakat akan upaya vaksinasi ini," jelasnya.

Menurut dia, saat ini semua negara sedang berlomba-lomba mendapatkan vaksin Covid-19, termasuk Indonesia.

Pemerintah sendiri sejauh ini sudah menyiapkan beberapa jenis vaksin antara lain, Sinovac, Sinopharm, CanSino, Genexine, dan AstraZeneca.

"Yang dilakukan pemerintah adalah langkah gerak cepat. Memang kita ingin langkah gerak cepat, tetapi penuh perencanaan dan persipan yang matang," ucapnya.

"Mengapa perlu kecepatan? Karena memang semua negara tengah berlomba-lomba untuk memperoleh vaksin secepat-cepatnya. Kita tahu, ini semuanya kejar-kejaran, semua kejar-kejaran vaksin agar warga mereka bisa pulih, ekonominya bangkit," sambung Jokowi.

 


5. Minta Ada Pelatihan dan Simulasi Sebelum Penyuntikan Vaksin

Pesan Presiden Jokowi dan Menkes soal Vaksin Campak

Jokowi meminta agar pelaksanaan vaksinasi dipersiapkan secara detail dan matang. Salah satunya, dengan mempesiapkan pelatihan dan simulasi sebelum vaksin disuntikkan ke masyarakat.

"Lakukan latihan dan simulasi, baik oleh tenaga kesehatan maupun tenaga keamanan atau relawan yang dilibatkan dalam pelaksanaan vaksinasi," ujar Jokowi.

Dia juga mengingatkan jajaran menterinya untuk menyiapkan jalur distribusi dan sasaran penerima vaksin di setiap daerah sedetail mungkin. Sehingga apabila vaksin sudah tersedia, pelaksanaan vaksinasi dapat berjalan dengan lancar.

"Mengenai pelaksanan vaksinasi, saya minta timeline diselesaikan memperhatikan ketersediaan sarana prasarana dan infrastruktur pendukung, jalur distribusi dan internal interval pemberian vaksin yang akan digunakan per wilayah," tutur dia.

Jokowi menilai masyarakat harus diberikan informasi secara gamblang mengenai pelaksanaan vaksinasi.

Misalnya, kelompok mana saja yang mendapat vaksin pertama kali beserta alasannya serta harga vaksin Covid-19 mandiri

"Daerah ini kapan, saya minta detail. daerah ini kapan, siapa yang dapat, siapa yang gratis, siapa yang bayar, semuanya harus direncanakan, dipersiapakan dengan detail," kata Jokowi.

 


6. Minta Harga Vaksin Mandiri Terjangkau bagi Masyarakat

Presiden Joko Widodo memantau langsung pemberian imunisasi ulang di Puskesmas Ciracas, Jakarta Timur.

Jokowi meminta, harga vaksin Covid-19 mandiri dapat terjangkau oleh seluruh lapisan masyarakat, sehingga terkait harga harus dihitung dan dipersiapkan secara matang.

"Pengenaan biaya vaksinasi secara mandiri harus betul-betul dikalkulasi dan dihitung secara cermat, disiapkan aturan sejak awal. Saya minta harganya bisa terjangkau," ujar Jokowi.

Menurut dia, masyarakat harus diberikan penjelasan secara rinci mengenai akses mendapatkan vaksin Covid-19.

"Dipastikan proses vaksinasi ini akan berjalan dan dilakukan secara bertahap dan hal ini perlu dijelaskan secara jelas, secara gamblang kepada masyarakat," tegas Jokowi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya