Pelajar Ikut Demo, Kapolda Metro Minta Sekolah Tekankan Pembentukan Karakter

Nana menerangkan, pentingnya peran kepala sekolah untuk mengingatkan para pelajar agar tidak terbawa oleh kelompok-kelompok yang negatif.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 26 Okt 2020, 18:53 WIB
Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachm bersama dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana memberikan penyuluhan kepada Kepala Sekolah di Jabodetabek terkait maraknya pelajar yang ikut demo menolak Omnibus Law Cipta Kerja.

"Menyikapi perkembangan Kamtibmas khususnya dalam menyikapi banyaknya para pelajar yang mengikuti aksi demo. Kami mengundang Gubernur DKI Jakarta, Pangdam, Kepala dinas, baik dinas Jabar, DKI Jakarta dan Banten dan perwakilan-perwakilan dari Kepala Sekolah se-Jabodetabek," ujar Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana di Polda Metro Jaya, Senin (26/10/2020).

Nana menerangkan, kehadiran mereka untuk mencari solusi terbaik agar para pelajar jangan sampai dimanfaatkan oleh kelompok-kelompok antikemapanan yang kemudian menimbulkan aksi-aksi yang bersikap anarkis.

Nana menerangkan, pentingnya peran kepala sekolah untuk mengingatkan para pelajar agar tidak terbawa oleh kelompok-kelompok yang negatif.

"Kita ketahui bahwa untuk sekolah ini adalah rumah kedua daripada pelajar ini, kami mengharapkan adanya dalam hal lebih menekankan kembali masalah pembentukan karakter," ujar dia.

Nana menjabarkan, dari 2.667 orang yang diamankan Polda Metro Jaya, 70 persen di antaranya adalah pelajar dari berbagai daerah seperti Jakarta, Bogor, Sukabumi, Subang, Indramayu, Bekasi, Tanggerang, dan Cilegon.

"Dari 2.667 orang ada 143 orang yang menjadi tersangka dan 67 orang kami tahan, dari 67 ada 31 orang pelajar," ujar Nana.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Terhasut ajakan di medsos

Polisi membawa pelajar yang terjaring razia saat berkumpul di sekitar Gedung DPR/MPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (7/10/2020). Puluhan pelajar diamankan sementara terkait informasi akan adanya demo dari media sosial. (merdeka.com/Imam Buhori)

Dari hasil penyelidikan, pelajar terhasut ajakan melalui media sosial. Ada pula yang diajak secara langsung.

"Keterangan beberapa pelajar bahwa mereka memang lebih banyak diajak dari medsos, diajak untuk melakukan aksi demo tetapi di situ ada mengarah kepada demo anarkis," ucap Nana.

Nana melanjutkan, pihaknya telah mengamankan lima orang selaku admin yang menyuarakan, menghasut dan memprovokasi para pelajar untuk datang ke Jakarta.

"Lima admin ini masih kita tahan. Kami terus untuk melakukan penyelidikan dan pengejaran terhadap siapa yang mengajak kelompok pelajar ini. Ini terus kami kembangkan," ucap Nana.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya