Strategi Jabar Cegah Penyebaran Covid-19 di Tengah Libur Panjang Akhir Pekan

Cuti bersama dan libur panjang pada akhir Oktober 2020 dikhawatirkan menjadi klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat.

oleh Huyogo Simbolon diperbarui 27 Okt 2020, 13:09 WIB
Muda mudi berfoto di Perkebunan Kebun Teh kawasan Puncak, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (31/5/2020). Meski Pemkab Bogor memperpanjang masa Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) hingga 4 Juni namun wisatawan tetap memadati kawasan wisata kebun teh. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Bandung - Cuti bersama dan libur panjang pada akhir Oktober 2020 dikhawatirkan menyebabkan terjadinya klaster baru penyebaran Covid-19 di Jawa Barat. Untuk itu, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menyiapkan langkah-langkah untuk mengantisipasinya.

Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan, pihaknya akan menambah personel kepolisian guna mengawasi sejumlah titik keramaian. Pada saat libur nanti, petugas akan mengawasi pergerakan masyarakat melalui jalan tol.

"Libur panjang itu kita sudah siaga satu mulai dari besok (Selasa, 27 Oktober 2020). Jadi mulai besok polisi-polisi di Jawa Barat bergerak ke lapangan untuk mengamankan titik-titik pergerakan, khusus di jalan tol dipusatkan di Cikopo," katanya dalam jumpa pers virtual, Senin (26/10/2020).

Selain jalan tol, kata Ridwan, akan ada penebalan petugas di daerah-daerah wisata, seperti di kawasan wisata Lembang, Kabupaten Bandung Barat, dan kawasan Puncak Bogor.

Emil, sapaan Ridwan Kamil, juga menginstruksikan tim dari satuan tugas (satgas) untuk melakukan pengetesan Covid-19. Pengetesan ini bakal dilakukan secara acak terhadap wisatawan dengan menggunakan tes swab polymerase chain reaction (PCR) dan rapid test.

"Dan yang akan berbeda dari dulu-dulu (long weekend sebelumnya), para wisatawan akan mendapati tes swab dan rapid test secara acak. Jadi jangan kaget nanti lagi mudik naik mobil naik motor atau ke perjalanan pariwisata akan diberhentikan dengan baik dan sopan oleh tim satgas dan kepolisian untuk di-random sampling melalui swab PCR dan rapid test," ujarnya.

Emil berharap pengetesan acak ini tidak memunculkan klaster baru penularan Covid-19. Namun, kegiatan ini dilakukan semata untuk antisipasi.

"Kita berdoa dari random sampling ini tidak ada yang positif. Kalau ada, ini menjadi pola yang harus kita sempurnakan," tuturnya.

Selain melakukan tes acak, Emil mengingatkan kepada pengelola tempat wisata di Jabar untuk disiplin menegakkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Dia pun meminta agar pengelola menaati terkait kapasitas kunjungan wisata.

"Kalau janjinya 50 persen, maka tolong dipenuhi, kalau kapasitas 30 persen mohon disiplin," ucap mantan Wali Kota Bandung itu.

Selain tempat wisata luar ruangan, Emil juga meminta kepada satgas untuk melakukan pengetesan di lokasi hiburan malam.

"Untuk itu saya mengimbau kepada kafe-kafe, restoran, bar yang menyelenggarakan hiburan malam mohon memastikan dari sekarang pengaturan jarak, sirkulasi udara, jangan sampai nanti ditemukan secara besar sehingga nanti terjadi penutupan," ucap Emil.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya