Liputan6.com, Gorontalo - Wanu timongoli monao de Kabupaten Boalemo, jalipata mo singa to Desa Olibu, Kecamatan Pohuwayama Penthadu. Desa kikio botie terkenal lo panthadu lio u gaga daa wau ja bo bilehelo lo ngotuali lo mato.
Tanggulio wisata penthadu hungayo mohayao, londo tanggulio dadata tahepohindua lomgola malali penthadu mohayao. Bo ternyata tanggulio hilama lio mondo tambati lio woluwo hungayo mohayao, hayaiyo anunjatala sekitar 1 kilometer.
Baca Juga
Advertisement
Openu desa botie bo to pilowandoo, keindahan penthadu ja kala menarik lio olo penthadu uma o tanggulo. Hamparan hungayo moputio moaruti, wau pemandangan ayuwa mangrove u donggo mopiyohu, penthadu hungayo mohayao bilehela madelo soroga to hungo ayuwa.
Uwewo lagi, tingohu burungi asali lo ayuwa mangrove moduhenga suasana lo alam sekitar orasawa daa. Sekitika mongolo u selama to perjalanan ma bilayaria lo keindahan botie.
Totambati botia, tamonao mai mowali monemati wombohe-wobohe kikio umasiladia lio mau lo pengelola wau jabayarialo. Owitolo longola tambati botiye upililio lontau.
Jauwito saja, to wisata penthadu hungayo mohayao botiye tamonao mai mowali monemati suntung hasili lo nelayan teto. Bo doi mopuloluhu ito mamotapu ngotasi suntun donggo bohu.
"Asiki daa, motali suntung patao dengengola sambil monemati suasana lo oedadu tingga beda rasa lio," kata Andra Harun ta lonao mota de penthadu de Liputan6.com
Waliyomao, suntung nelayan lo penthadu hungayo mohayao orasawa daa. Daginggi lio lembut daa wau rasa lio lezat daa openu dipo'o ramba lio.
"Boti suntung lio khas daa. Wau timongoli malo'orasa utiye, pasti jalipata limongoli desa Olibu," wale Andra mao
Umonao de desa olibu susah daa. Tamonao moli dalalo udipo aspal wau molamingo daa wau medan lio ja gaga daa.
Kepala Desa Olibu, Mastin Bouty lo lele mai, desa olibu dadata potensi wisata. Bodalalo lio kea daa ponaowalo.
"Dalalo moleta daa, harapani lami pomareda ja bolo pooyo. Bilehi mai ami botie ," wali Kades.
Simak Terjemahan Bahasa Indonesia Berikut Ini:
Simak Video Pilihan Berikut ini:
Menikmati Pesona Pantai Pasir Panjang dengan Cumi Bakar Khas Olibu
Jika Anda berkunjung ke Kabupaten Boalemo, jangan lupa menyambangi Desa Olibu, Kecamatan Paguyaman Pantai. Desa kecil yang terkenal dengan keindahan pantainya ini, tidak bisa dipandang sebelah mata.
Namanya, tempat wisata Pantai Pasir Panjang. Dari namanya, orang-orang sering bertanya mengapa tempat itu dinamakan pasir panjang. Ternyata nama tersebut diambil dari lokasi pantai itu yang memiliki hamparan pasir putih yang panjangnya kurang lebih mencapai 1 kilometer.
Baca Juga
Meski hanya berada di pelosok desa, keindahan pantai ini tidak kalah menarik dengan wisata pantai yang sudah tenar sebelumnya. Hamparan pasir putih yang lembut, serta pemandangan hutan mangrove yang masih terjaga membuat sekitar pasir panjang bagaikan surga di tengah hutan.
Selain itu, kicauan burung penghuni hutan mangrove mampu mengubah suasana alam sekitar makin terasa. Seketika lelahnya perjalanan selama menuju desa Olibu terbayarkan lunas.
Di tempat ini, pelancong bisa menikmati fasilitas pondok-pondok kecil yang sudah disediakan oleh pengelola secara gratis. Itulah mengapa banyak pelancong yang memilih menginap dan bermalam di tempat ini.
Tidak hanya itu, di wisata pasir panjang ini, pengunjung bisa mencicipi langsung cumi segar hasil tangkapan nelayan sekitar dengan harga yang tidak merogoh kocek terlalu dalam. Hanya dengan Rp10 ribu kita sudah dapat satu kantong plastik cumi yang baru saja ditangkap.
"Memang asyik, membeli cumi dan dibakar sambil menikmati suasana pantai, sensasinya sungguh berbeda dan luar biasa," kata Andra Harun salah satu pengunjung pantai pasir panjang kepada Liputan6.com.
Menurutnya, cumi hasil tangkapan nelayan sekitar wisata pantai pasir panjang desa Olibu, memiliki rasa yang cukup khas. Daging yang lembut serta rasa lezat pada cumi tersebut sangat terasa meski belum ada bumbu tambahan lain.
"Cumi di sini rasanya khas. Jika kalian merasakan ini, maka pasti tak akan lupa dengan desa Olibu dan wisata pasir panjang," tuturnya.
Namun, untuk datang ke desa Olibu bukanlah hal mudah. Pengunjung harus melewati jalan yang belum teraspal sejauh 13 kilometer dengan medan yang rusak parah.
Kepala Desa Olibu, Mastin Bouty mengatakan, memang Desa Olibu memiliki potensi wisata yang cukup luar biasa, tetapi akses jalan menuju tempat ini cukup ekstrem dan menantang. Bebatuan serta becek saat musin hujan menjadi salah satu tantangan.
"Jalannya rusak parah, saya hanya berharap ada perhatian pemerintah untuk memajukan wisata ini," dia menandaskan.
Advertisement