Terobosan Baru, Sri Mulyani Bakal Larang Rapat Virtual saat Jam Sekolah

Sri Mulyani Indrawati berencana membuat trobosan terbaru di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat melakukan kerja dari rumah

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Okt 2020, 19:45 WIB
Menteri Keuangan Sri Mulyani saat rapat kerja dengan Komisi XI DPR di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (24/8/2020). Sri Mulyani memastikan pencairan bantuan Rp 600 ribu bagi para pekerja yang memiliki gaji di bawah Rp 5 juta akan dimulai pekan ini. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati berencana membuat trobosan terbaru di lingkungan Kementerian Keuangan (Kemenkeu) saat melakukan kerja dari rumah atau Work From Home (WFH). Dia ingin, kegiatan rapat di Kemenkeu tidak dilakukan bersamaan dengan jam ketika anak-anak sekolah.

Kebijakan tersebut, diambil setelah menerima laporan dari tim di Kemenkeu melalui Inspektorat Jenderal bahwasanya ketika WFH banyak sekali pegawai yang stress.

Itu terjadi, karena kegiatan meeting dilakukan bersamaan ketika jam anak sekolah. Di satu sisi, anak-anak sekolah juga butuh pendamping dari orang tuanya.

"Saya baru membuat rapim di Kementerian Keuangan saya mikir gini aja. Sekarang rapat-rapat di Kementerian saya tidak boleh pada saat jam anak sekolah," kata Sri Mulyani sebuah acara Cerita di Kemenkeu Mengajar, Senin (26/10/2020).

Dengan kebijakan tersebut, diharapkan para orang tua khususnya di lingkungan Kemenkeu dapat lebih sibuk memberikan pendampingan kepada anaknya.

"Jadi biar orang tua itu sibuk kepada anakanya. Office hour-nya kan jadi lebih fleksibel. Milenial young parent tidak usah bingung karena jam sekolah sampai pukul 14.00 WIB," kata Sri Mulyani.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Rapat Sore hingga Malam

Menteri Keuangan Sri Mulyani saat konferensi pers APBN KiTa Edisi Feb 2019 di Jakarta, Rabu (20/2). Realisasi defisit APBN pada Januari lebih tinggi dari periode yang sama tahun lalu mencapai Rp37,7 triliun. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Dia pun membuka kemungkinan, pelaksanaan rapat dilakukan pada sore-sore hari bahkan sampai malam. Yang terpenting, bagaimana orang tua bisa melihat anaknya sekolah dengan mulai dari yang kecil saja, misalnya mengkonekkan kemudian memberikan arahan.

"Sampai jam 8 malam juga tidak apa apa orang saya juga tiap malam tetap rapat setiap malam.Jadi orang-orang terutama yang milenial sekarang mereka tidak bisa bingung antara saat anak-anak sekolah itu sampai kepada jam 14.00 WIB di mana PR-nya harus melihat itu," tandasnya.

Dwi Aditya Putra

Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya