Garut Berbenah Hadapi Libur Panjang Maulid Nabi Saat Pandemi Covid-19

Penerapan protokol kesehatan penting dilakukan bagi seluruh pengunjung di area wisata, untuk menghindari penyebaran Covid-19 di klaster wisata.

oleh Jayadi Supriadin diperbarui 27 Okt 2020, 14:16 WIB
Sejumlah pengunjung tengah menikmati keindahan alam kabupaten Garut, Jawa Barat, di atas Puncak sagara kecamatan Sucinaraja,Garut. (Liputan6.com/Jayadi Supriadin)

Liputan6.com, Garut - Jelang libur panjang nasional mulai 28 Oktober hingga 1 November mendatang, Tim Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Garut, Jawa Barat, berbenah melakukan sejumlah persiapan menghadapi ancaman penyebaran COVID-19.

Seperti diketahui, pemerintah telah menetapkan cuti bersama Maulid Nabi Muhammad SAW pada 28 Oktober dan Jumat 30 Oktober 2020. Diprediksi banyak warga yang melakukan perjalanan ke luar kota.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, meskipun di tengah ancaman pandemi Covid-19, seluruh kawasan wisata di Garut, tetap beroperasi dan bersiap menerima limpahan pengunjung dengan penerapan protokoler kesehatan.

“Nanti ada pembagian masker, harus adanya hand sanitizer dan dipastikan thermo gun (alat pengatur suhu badan) berjalan dan berfungsi, untuk yang akan datang berlibur,” ujarnya, Senin (26/10/2020).

Untuk menghadapi meningkatnya jumlah pengunjung, tim gugus tugas Covid-19 Kabupaten Garut, telah menyiapkan sejumlah tim dan fasilitas kesehatan di area wisata.

“Ada petugas kesehatan khusus dengan kendaraan ambulans di beberapa tempat wisata, seperti Cipanas, Derajat, Papandayan,” papar dia.

Tidak hanya itu, Rudy pun meminta seluruh pengunjung yang datang bisa mematuhi penerapan protokoler kesehatan.

“Pusat-pusat pariwisata dengan proses lebih ketat, seperti hotel itu harus lebih ketat lagi,” ujarnya.

Tidak hanya itu, untuk menekan penyebaran Covid-19 di area wisata, pemkab telah menyiapkan sejumlah pengumuman agar ditaati pengunjung. “Hari ini kami akan membuat surat imbauan,” ujarnya.

Berdasarkan data tim gugus tugas kasus Covid-19 di Garut mencatat, total kasus Covid-19 mencapai 11.174 kasus. Dari jumlah itu, kasus positif mencapai 624 kasus.

Rinciannya, sebanyak 114 Kasus isolasi mandiri, 184 kasus isolasi RS/perawatan, 311 kasus sembuh, serta 15 kasus meninggal.

Di tengah ancaman penularan virus Covid-19 dari klaster keluarga, dibutuhkan kesadaran bersama untuk melakukan pencegahan penularan Covid-19, mulai dari menggunakan masker di rumah, terapkan etika batuk dan bersin, cuci tangan, makan bergizi seimbang, istirahat yang cukup serta kelola stres.

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya