Muncul 1.240 Kasus COVID-19 Baru, Malaysia Kembali Perpanjang Aturan Pembatasan Pergerakan

Lebih dari seribu kasus baru membuat pemerintah Malaysia memperpanjang aturan pembatasan pergerakan.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 27 Okt 2020, 06:31 WIB
Seorang petugas kesehatan berdiri di dalam ruang non-kontak saat mengumpulkan sampel swab dari seorang pria untuk diuji COVID-19 di Sunway Medical Center di Subang Jaya, Malaysia pada 22 Oktober 2020. (Foto: AFP / Mohd Rasfan)

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Malaysia memperpanjang pembatasan pergerakan di Kuala Lumpur, Putrajaya dan negara bagian Selangor di sekitarnya selama dua minggu lagi karena kementerian kesehatan melaporkan 1.240 kasus COVID-19 baru pada Senin 26 Oktober 2020.

Mengutip Channel News Asia, Selasa (27/10/2020), jumlah tersebut mewakili lompatan angka harian terbesar di negara itu sejak dimulainya pandemi dan totalnya kini telah mencapai 27.805 kasus infeksi. 

Malaysia juga mencatat tujuh kematian baru, meningkatkan jumlah total kematian menjadi 236.

Perintah kontrol pergerakan bersyarat (CMCO), yang awalnya direncanakan pada 14 Oktober hingga 27 Oktober akan diperpanjang hingga 9 November, kata Menteri Senior Ismail Sabri Yaakob.

“Sejauh ini penilaian risiko yang dilakukan Kementerian Kesehatan menemukan masih banyak lokasi berisiko tinggi penyebaran COVID-19 (di Lembah Klang). Jadi, dengan memperhitungkan penilaian risiko, CMCO akan diperpanjang,” kata Ismail Sabri pada konferensi pers.

Sebagian besar kasus baru yang dilaporkan pada hari Senin merupakan kasus infeksi lokal, kecuali dua yang diimpor.

Negara bagian timur Sabah, tempat CMCO akan berakhir pada hari Senin, melaporkan 927 kasus baru.

Selangor dan Kuala Lumpur masing-masing melaporkan 177 dan 17 kasus infeksi baru, sementara kasus nol dilaporkan di Putrajaya.

Penang melaporkan 61 kasus baru, sedangkan 25 kasus dikonfirmasi di Negeri Sembilan.

Simak Video Pilihan di Bawah Ini:


Meningkatnya Kasus di Sabah

Petugas melakukan uji COVID-19 terhadap warga di Bandar Utama, Kuala Lumpur, Malaysia, Kamis (22/10/2020). Mulai 21 Oktober 2020, Malaysia membatasi pergerakan di Kuala Lumpur, Selangor, dan Putrajaya untuk mengekang peningkatan tajam kasus COVID-19. (AP Photo/Vincent Thian)

Sambil mengumumkan pembaruan angka kasus COVID-19 harian, direktur jenderal kesehatan Noor Hisham Abdullah mengatakan bahwa infeksi telah melonjak lagi di Sabah "karena kasus positif di Penjara Kepayan, yang mencatat 439 kasus setelah deteksi kasus yang lebih aktif ditemukan di negara bagian".

Pada Senin kemarin, Malaysia juga melaporkan bahwa 691 lebih pasien COVID-19 telah pulih. Sebanyak 17.825 orang telah pulih dari COVID-19 di negara itu.

Ada 9.744 kasus aktif yang tersisa. Dari jumlah tersebut, 94 pasien dirawat di ICU termasuk 31 yang menggunakan dukungan ventilator.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya