Liputan6.com, Jakarta - Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) menguat tipis ada perdagangan Selasa ini. Penguatan rupiah ini dikarenakan sentimen jumlah kasus Covid-19 di AS belum juga reda.
Mengutip Bloomberg, Selasa (26/10/2020), rupiah dibuka di angka 14.650 per dolar AS, menguat jika dibandingkan dengan penutupan perdagangan sebelumnya yang ada di angka 14.660 per dolar AS. Menjelang siang, rupiah berada di level 14.650 per dolar AS.
Advertisement
Sejak pagi hingga pukul 10.30 WIB, rupiah bergerak di kisaran 14.650 per dolar AS hingga 14.680 per dolar AS. Jika dihitung dari awal tahun, rupiah melemah 5,78 persen.
Sedangkan berdasarkan Kurs Referensi Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) Bank Indonesia, rupiah dipatok di angka 14.690 per dolar AS, menguat jika dibandingkan patokan sebelumnya yang ada di angka 14.697 per dolar AS.
"Kondisi dolar AS terlihat melemah terhadap nilai tukar emerging market pagi ini, karena pasar mengkhawatirkan kondisi penularan COVID-19 yang meninggi di AS yang bisa mengganggu pemulihan ekonomi AS," kata Kepala Riset dan Edukasi Monex Investindo Futures Ariston Tjendra di Jakarta, seperti dikutip dari Antara, Selasa (27/10/2020).
Ariston menuturkan, terlihat perubahan pola perilaku pasar pagi ini yang biasanya dolar AS menguat bila terjadi kekhawatiran terhadap perekonomian AS.
"Pasar juga mungkin berusaha masuk ke pasar emerging market, yang menawarkan yield lebih tinggi, terlebih dulu mengantisipasi membaiknya kondisi ekonomi nantinya setelah vaksin didistribusikan," ujar Ariston.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:
Prediksi Rupiah
Ariston memperkirakan hari ini rupiah bisa terbantu menguat tipis di kisaran Rp14.600 per dolar AS hingga Rp14.700 per dolar AS.
Pada Senin (26/10) lalu, rupiah ditutup menguat 10 poin atau 0,07 persen ke posisi Rp14.650 per dolar AS dibandingkan hari sebelumnya Rp14.660 per dolar AS.
Advertisement