Sambut Libur Panjang, Pertamina Pastikan Pasokan BBM dan LPG Aman

Pasokan BBM dan LPG saat ini cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

oleh Maulandy Rizki Bayu Kencana diperbarui 27 Okt 2020, 18:45 WIB
Aktivitas pengisian BBM disalah satu SPBBU yang ada di Jakarta.

Liputan6.com, Jakarta - PT Pertamina (Persero) melalui Marketing Operation Region(MOR) II Sumbagsel memastikan penyaluran dan ketersediaan pasokan Bahan Bakar Minyak(BBM) dan Liquefied Petroleum Gas (LPG) untuk masyarakat dalam kondisi aman.

Unit Manager Communication, Relations & CSR Sumatera Bagian Selatan (Sumbagsel), UmarIbnu Hasan, dalam keterangan resminya mengungkapkan pasokan BBM dan LPG saat ini cukupuntuk memenuhi kebutuhan sehari-hari masyarakat.

Untuk menghadapi lonjakan permintaan BBM dan LPG, Pertamina MOR II Sumbagsel yangwilayahnya meliputi Provinsi Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, Jambi dan KepulauanBangka Belitung terus melakukan pengamanan dan pemantauan suplai, distribusi, sertapenjualan BBM dan LPG.

Untuk itu, Pertamina akan terus menjalin koordinasi dengan internal dan eksternal guna menunjang kelancaran pasokan energi, dengan memperkuat stok, memantau kondisi di lapangan, serta melihat potensi pergerakan masyarakat ke lokasi tujuan mudik atau tempat wisata.

Jika masih diperlukan, penyaluran BBM maupun LPG akan terus ditambah sesuai dengan kebutuhan, sementara untuk produk subsidi dan penugasan tentunya akan disesuaikan dengankuota yang telah ditetaplan pemerintah.

"Guna memastikan kesiapannya, kami pastikan keandalan sarfas BBM dan LPG, ketercukupanSDM termasuk Awak Mobil Tanki (AMT) dan semua Mobil Tanki (MT) serta infrastruktur dalam kondisi maksimum," kata Umar.

Umar menambahkan, di bulan September 2020, tercatat konsumsi BBM non subisdi jenisGasoline (Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo) sekitar 140.000 kiloliter, atau turun sekitar 6 persen dari rata-rata konsumsi sebelum Covid-19 (Jan-Feb) yaitu di kisaran 150.000 kiloliter.

Untuk konsumsi BBM non subsidi jenis Gasoil (Dex, Dexlite) pada September 2020 sebesar 4.495 kiloliter atau meningkat 17 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum Covid-19(Jan-Feb) yaitu sektia 3.850 kiloliter.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Konsumsi LPG

Pekerja mereproduksi tabung gas elpiji 3 kg di Depot LPG Tanjung Priok, Jakarta, Selasa (29/1). Pemerintah dan Badan Anggaran DPR menyepakati kenaikan anggaran subsidi energi di 2019 dari Rp 156,6 triliun menjadi Rp 160 triliun. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Hal yang sama terjadi dengan konsumsi LPG. Selama Covid-19 konsumsi LPG sektor rumahtangga di bulan September mengalami kenaikan, untuk LPG PSO 3 Kg yaitu naik sebesar 4%dari konsumsi normal sebelum Covid-19 (Jan-Feb), yaitu dari 43.000 metric ton menjadi 46.000 metric ton. Dan untuk LPG Non PSO di bulan September juga mengalami kenaikan sebesar 9 persen dibandingkan dengan rata-rata konsumsi sebelum Covid-19, yaitu dari 4.700 metric ton menjadi5.100 metric ton.

“Mulai bergeliatnya aktivitas perkantoran, UKM yang sempat terhenti akibat Pandemi Covid-19masih menjadi alasan mulai naiknya konsumsi BBM dan naiknya konsumsi LPG PSO dan NonPSO sektor rumah tangga. Kondisi ini sudah kami antisipasi, karenanya saat ini kami telahmenyiapkan proyeksi penyaluran fakultatif terutama di lokasi-lokasi yang menjadi tujuan mudikdan tujuan wisata untuk disalurkan menjelang libur nasional dan cuti bersama Maulid Nab iMuhammad SAW. Kami prediksi kebutuhan dapur masyarakat akan meningkat. Untuk BBM,saat ini belum ada rencana penambahan stok, namun hal ini akan kami sesuaikan dengan kondisidilapangan,” jelas Umar.

Pertamina juga senantiasa berupaya untuk mencegah penyebaran Covid-19 yang belum berakhir.Dengan tetap memberlakukan sejumlah protokol kesehatan baik di lingkungan operasionalmaupun terhadap sejumlah fasilitas operasional di SPBU. Pertamina juga menghimbau kepada seluruh pelanggan setia untuk bertransaksi secara cashlessatau non tunai melalui aplikasi MyPertamina yang dapat diunduh melalui apple store atau googleplaystore.

"Dengan transaksi secara non tunai, kita tidak perlu repot menyiapkan uang kertas/logam yang berpotensi menambah kemungkinan penyebaran Covid-19. Dengan transaksicashless melalui aplikasi MyPertamina, konsumen juga berkesempatan memperoleh berbagai program promo," tutup Umar.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya