Liputan6.com, Jakarta Presiden Joko Widodo atau Jokowi menargetkan hasil pembangunan lumbung pangan atau food estate di Kabupaten Humbang Hasundutan dapat terlihat dalam dua bulan ke depan. Adapun pembangunan food estate ini guna memperkuat cadangan pangan nasional.
"Insya Allah nanti ini sudah dimulai dan hasilnya kita lihat kira-kira 2 bulan, sampai 2,5 bulan, kita lihat nanti," kata Jokowi saat meninjau Food Estate di Kabupaten Humbang Hasundutan, seperti yang ditayangkan di Youtube Sekretariat Presiden, Selasa (27/10/2020).
Advertisement
Menurut dia, lumbung pangan di Sumatera Utara akan dibangun di lahan seluas 30.000 hektare, dari total yang disiapkan 60.000 hektare. Nantinya, lahan ini akan ditanami kentang, bawang merah, dan bawang putih.
Lahan tersebut tersebar di berbagai daerah di Sumatera Utara antara lain Kabupaten Humbang Hasundutan, Kabupaten Tapanuli Utara, Kabupaten Tapanuli Tengah, dan Kabupaten Pakpak Bharat.
Jokowi mengatakan hasil lumbung pangan ini akan menjadi contoh untuk provinsi-provinsi lainnya. Dia berharap daerah lain juga dapat membangun food estate sebagai cadangan pangan nasional.
"Saya rasa kita ingin melihat model bussines dan proses bussiness yang akan dilakukan disini seperti apa. Hitung-hitungannya sudah ada dan ini akan jadi contoh untuk provinsi-provinsi lain yang ingin membuat Food Estate," jelas Jokowi.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Food Estate di Kalteng
Selain di Sumatera Utara, pemerintah sebelumnya juga telah membangun food estate di Kalimantan Tengah. Lumbung pangan di Kalimantan Tengah akan difokuskan untuk menanam padi dan singkong.
Seperti diketahui, Jokowi memang tengah fokus membangun proyek food estate atau lumbung pangan. Jokowi sebelumnya telah menugasi Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo Subianto menjadi leading sector pengembangan Food Estate atau lumbung pangan di Kalimantan Tengah.
Pengembangan lumbung pangan baru tersebut diharapkan dapat menjadi sumber cadangan logistik nasional untuk mencegah kekurangan pasokan pangan dalam negeri. Pasalnya, Organisasi Pangan dan Pertanian (FAO) telah memperingatkan akan adanya krisis pangan akibat pandemi Covid-19.
Advertisement