Suami Alami Disfungsi Seksual, Istri pun Bisa Kena Dampaknya

Disfungsi seksual pada pria juga bisa berdampak pada kesehatan seksual istri, maka dari itu, penanganannya pun harus dilakukan dengan keterlibatan keduanya

oleh Giovani Dio Prasasti diperbarui 28 Okt 2020, 21:00 WIB
Ilustrasi Pasangan (Foto: Pixabay/Norexy_art)

Liputan6.com, Jakarta Disfungsi seksual pria juga bisa berdampak pada munculnya gangguan pada kesehatan seksual pasangannya. Maka dari itu, penanganan masalah tersebut harus dilakukan secara berpasangan serta melibatkan baik suami dan istri.

"Disfungsi seksual pada pria, dia tidak hanya akan berdiri sendiri," kata dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitas medik Herdiman B. Purba pada Selasa (27/10/2020).

Dalam konferensi pers virtual peluncuran Layanan Men's Health and Couple's Well-being Clinic RSCM Kencana, Herdiman mengatakan bahwa kondisi tersebut bisa membuat istri mengalami hal yang sama dalam bentuk disfungsi seksual pada wanita.

"Contoh, ketika seorang pria mengalami disfungsi ereksi dan tidak mampu melakukannya dengan baik, tentu wanita akan mengalami gangguan pada saat orgasme karena dia tidak bisa terstimulasi dengan baik pada saat aktivitas seksual," Herdiman menjelaskan.

"Gangguan seksual pada salah satu pasangan itu akan berdampak pada pasangan yang lain, sehingga kita mencoba memberikan penanganan, kita harus mencoba melakukannya secara berpasangan," kata dokter dari Departemen Medik Rehabilitasi Medik FKUI-RSCM tersebut.

Herdiman mengatakan, penanganan disfungsi seksual bersama pasangan bertujuan memastikan agar aktivitas seksual suami istri bisa menjadi sesuatu yang yang menyenangkan, dan dapat dinikmati bersama-sama.

Saksikan Juga Video Menarik Berikut Ini


Penanganan Masalah Seksual dengan Pendekatan Multidisiplin

ilustrasi/copyright unsplash.com/Toa Heftiba

Pada konferensi pers tersebut, Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) dan RSCM Kencana meluncurkan Layanan Men's Health and Couple's Well-being Clinic RSCM Kencana.

RSCM menyatakan bahwa layanan yang baru saja mereka luncurkan merupakan layanan klinik kesehatan pria dan pasangan, dengan pendekatan multidisiplin berbasis one-stop service.

Dokter Subspesialisasi Andrologi Urologi Ponco Birowo mengatakan, penanganan masalah seksual saat ini memang seringkali membutuhkan pendekatan yang multidisiplin.

"Menanganinya tidak bisa hanya satu dokter atau satu spesialisasi saja," kata Ponco dalam sambutannya. "Biasanya masalah ini melibatkan banyak dokter dan berbagai ahli terlibat."

Ponco, yang juga tergabung dalam tim Men's Health and Couple's Well-being Clinic RSCM Kencana, mencontohkan masalah yang banyak ditemui pada pria adalah gangguan disfungsi ereksi.

"Penyebabnya bisa macam-macam, bisa karena kelainan endokrin, itu dokter penyakit dalam yang berperan penting, atau karena kelainan saraf, itu nanti dokter saraf. Begitu juga kalau ada kelainan yang membutuhkan operasi untuk merekonstruksi penis, dokter bedah plastik yang akan membantu."

Hardiman juga mengatakan bahwa ada gangguan orgasme pada pria bisa terjadi karena gangguan ejakulasi. Begitu pula dengan adanya disfungsi ereksi.

"Mungkin disfungsi ereksi bisa jadi hanya karena ada gangguan keinginan. Jadi ketika kita bicara disfungsi ereksi, kita tidak hanya berpikir karena ada faktor organik di situ, jangan-jangan ada faktor lain, itu juga terkait misalnya hal-hal yang bersifat psikis."


Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta

Infografis 6 Hal Dilakukan Pria Ketika Jatuh Cinta. (Liputan6.com/Lois Wilhelmina)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya