BI: Uang Beredar pada September 2020 Capai Rp 6.742,9 Triliun

Pertumbuhan uang beredar dalam arti luas pada September 2020 didorong oleh peningkatan ekspansi keuangan pemerintah.

oleh Liputan6.com diperbarui 27 Okt 2020, 17:01 WIB
Tumpukan uang kertas pecahan rupiah di ruang penyimpanan uang "cash center" BNI, Kamis (6/7). Tren negatif mata uang Garuda berbanding terbalik dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang mulai bangkit ke zona hijau. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Bank Indonesia (BI) melaporkan bahwa uang beredar dalam arti luas (M2) pada September 2020 tumbuh 12,3 persen (you). Angka tersebut turun jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya yang tumbuh 13,3 persen.

Bank Indonesia mencatat uang beredar di bulan September sebesar Rp 6.742,9 triliun.

"Posisi M2 pada September 2020 tercatat Rp 6.742,9 triliun atau tumbuh tetap tinggi sebesar 12,3 persen (yoy)," kata Kepala Departemen Komunikasi Bank Indonesia, Onny Widjanarko dalam siaran persnya, Jakarta, Selasa (27/10/2020).

Onny menjelaskan perkembangan tersebut disebabkan pertumbuhan uang beredar dalam arti sempit (M1) sebesar 17,6 persen (yoy). Angka ini menurun dari bulan Agustus 2020 sebesar 19,3 persen (yoy).

"Ini dipengaruhi melambatnya simpanan giro rupiah," sambung Onny.

Pertumbuhan uang kuasi juga melambat dari 11,5 persen (yoy) pada bulan sebelumnya menjadi 10,6 persen (yoy) pada September 2020. Sementara itu, surat berharga selain saham pada September 2020 tercatat kontraksi sebesar 13,9 persen (yoy).

Kondisi ini tidak sedalam kontraksi bulan sebelumnya sebesar 18,7 persen (yoy).

 

Saksikan video pilihan berikut ini:


Faktor yang Mempengaruhi

Mata uang Rupiah, Jakarta, Kamis (16/7/2020). Rupiah secara point to point pada triwulan II 2020 mengalami apresiasi 14,42 persen. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Berdasarkan faktor yang memengaruhi, pertumbuhan M2 pada September 2020 didorong oleh peningkatan ekspansi keuangan pemerintah. Peningkatan ekspansi keuangan pemerintah tercermin pada pertumbuhan tagihan bersih kepada Pemerintah Pusat.

Dalam hal ini mengalami tren peningkatan dari 65,1 persen (yoy) pada Agustus 2020. Naik menjadi 76,7 persen (yoy) pada September 2020.

Selain itu, aktiva luar negeri bersih tumbuh sebesar 16,7 persen (yoy) pada September 2020. Lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan Agustus 2020 sebesar 13,8 persen (yoy).

Sementara itu, pertumbuhan kredit pada September 2020 tercatat sebesar -0,4 persen (yoy). Berbalik arah dari pertumbuhan bulan sebelumnya sebesar 0,6 persen (yoy).

Reporter: Anisyah Al Faqir

Sumber: Merdeka.com

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya