Liputan6.com, Surabaya - Ribuan buruh dari 16 eleman buruh dari aliansi dan serikat pekerja se-Jawa Timur masih tetap bertahan di depan kantor Gubernur Jatim hingga Selasa petang (27/10/2020).
Buruh tersebut menunggu kehadiran Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa. Hal ini mengingat berdasarkan informasi perwakilan buruh yang negosiasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim, Gubernur Khofifah akan menemui dan menyampaikan hasil negosiasi secara langsung kepada buruh.
Sambil menunggu datangnya Khofifah, sejumlah buruh memilih untuk duduk bersila di jalan-jalan. Melakukan salawatan dan bersiap melaksanakan salat Maghrib.
Baca Juga
Advertisement
Sementara itu, Kapolrestabes Surabaya Kombes Pol Jhonny Eddizon Isir menyampaikan kepada ribuan buruh untuk tetap menjaga keamanan dan ketertiban.
"Tetap tenang, jangan sampai melakukan pengerusakan di Surabaya. Ayo jogo Jawa Timur. Kami tahu bahwa masyarakat Jatim adalah orang-orang yang santun," ucap Isir.
Isir mengatakan, saat ini akan memasuki waktunya salat Maghrib. Ia menyampaikan untuk teman-teman buruh yang ingin melaksanakan salat dan sambil melakukan refleksi. "Hidup buruh, hidup pekerja," ucap Isir mengakhiri sambutannya kepada ribuan buruh.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini
Kapolda Jatim Minta Buruh Tak Anarkis
Sebelumnya, Kapolda Jawa Timur Irjen Pol M Fadil Imran meminta aksi demo tidak menjadi penyebaran COVID-19.
Selain itu, ia juga mengimbau belasan ribu buruh dari berbagai serikat kerja untuk tidak anarkis saat melakukan demo menolak Undang-Undang (UU) Cipta Kerja di Surabaya, Jawa Timur pada Selasa, 27 Oktober 2020.
"Demonstrasi adalah hal yang dilindungi UU. Namun pada saat pandemi seperti sekarang ini, alangkah baiknya unsur kesehatan tidak terdampak dan tidak dilakukan dengan anarkis," kata Fadil saat dikonfirmasi, seperti dikutip dari Antara.
Fadil ingin para buruh tetap menerapkan protokol kesehatan agar demonstrasi tidak menjadi klaster baru penyebaran COVID-19.
"Jangan sampai aksi demo menjadi klaster penyebaran virus corona. Jaga diri, selamatkan kita semua," ujarnya.
Tak hanya itu, Fadil menegaskan pihaknya tidak akan menoleransi tindakan anarkisme dalam bentuk apapun. Untuk itu, Fadil meminta buruh tetap tertib dan tidak melakukan pengerusakan hingga anarkisme.
"Kami TNI Polri bersama pemerintah melayani masyarakat. Kalau Anda tertib melaksanakan unjuk rasa, kami pasti juga akan menghadapinya dengan ikhlas, melayaninya dengan tulus," kata Fadil.
Namun, sebaliknya, jika pihaknya menemukan perusuh dalam demonstrasi, Fadil menegaskan akan memberikan sanksi sesuai dengan perbuatannya.
"Tapi kalau Anda merusak fasilitas umum, membakar halte, dan merusak lampu, kamera, masak kami diamkan. Kami tidak boleh kalah dengan perilaku anarkisme," ujar dia.
Sejumlah personel gabungan yang diterjunkan untuk mengamankan unjuk rasa menolak UU Cipta Kerja di Surabaya. "Unjuk rasa massa diperkirakan 7.725. Sedangkan jumlah pengaman 4.820 personel gabungan TNI/Polri serta dari Satpol PP, Linmas," kata Kasubag Humas Polrestabes Surabaya M Akhyar.
Advertisement