BEM SI Kembali Demo Tolak UU Cipta Kerja Besok

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan kesiapannya aparat TNI dan Polri dalam mengamankan aksi yang dilakukan BEM SI.

oleh Ady Anugrahadi diperbarui 27 Okt 2020, 23:05 WIB
Massa aksi demo saat menolak Omnibus Law UU Cipta Kerja sekaligus refleksi satu tahun Pemerintahan Jokowi-Ma'ruf di kawasan Patung Kuda, Jakarta, Selasa (20/20/2020). Aksi ribuan pengunjuk rasa dari berbagai elemn berjalan aman. (merdeka.com/ Arie Basuki)

Liputan6.com, Jakarta - Seribuan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI) kembali demo memprotes UU Cipta Kerja pada Rabu (28/10/2020).

"Aliansi BEM Seluruh Indonesia menyatakan akan kembali turun aksi untuk mendesak Presiden RI segera mencabut UU Cipta Kerja. Dalam perjuangan yang akan kita teruskan dengan momentum 28 Oktober, bertepatan dengan Sumpah Pemuda," kata Koordinator BEM SI, Remy Hastian dalam keterangan tertulis, Selasa (27/10/2020).

Remy menyatakan demo BEM SI akan menyuarakan narasi sidang rakyat terhadap permasalahan negeri ini yang belum dituntaskan oleh pemerintah. BEM SI juga tetap menguatkan narasi #MosiTidakPercaya kepada pemerintah dan wakil rakyat yang tidak berpihak pada kepentingan rakyat.

"Karena sampai saat ini belum merealisasikan tuntutan yang disampaikan mahasiswa," ujar dia.

Sementara itu, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus menyatakan kesiapannya aparat TNI dan Polri dalam mengamankan demo BEM SI. Meski, Yusri menyebut aksi itu tak mengantongi surat tanda terima pemberitahuan (STTP).

"STTP kita tidak pernah keluarkan, tetapi TNI, Polri, pemda siap kita amankan," kata dia di Polda Metro Jaya, Selasa (27/10/2020).

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Polisi Siapkan Pengamanan

Yusri menerangkan, kepolisian saat ini sedang mengatur jumlah personel yang akan dikerahkan untuk aksi besok.

"Kita masih hitung semuanya, tapi kekuatan kita siap, kita antisipasi dengan siapkan pengamanan," ucap dia.

Yusri berharap demonstrasi berlangsung tertib. Yusri mengatakan, kepolisian akan mengedepakan persuasif dan humanis dalam menangani peserta unjuk rasa.

"Kita mengimbau menyampaikan pendapat di muka umum secara damai. Tetapi kalau anarkis kita akan tindak tegas," ujar dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya