Liputan6.com, Mangkasara - Biasana punna perjalanan bella anjo tawwa tettereki mangngang manna mamo addongko oto ji. Sangkamma punna eroki motere ri kamponga a'lappasa tiap tahunga.
Tapi nia tonja kulle naatasi anu kammayya. Iyamintu biasana angngerangi kanre jawa te'nea rasanna. Kamma Sanggara Balanda.
Sanggara Balanda anjo nikanayya kulinerna to mangkasara. Anu sanna' gampangna nipa're nampa tenaja na jai embel-embelna.
Baca Juga
Advertisement
Daeng Sanneng (43), warga mantanga ri Kota Mangkasara akkana, anjo bede niarengi Sanggara Balanda konong katanya nialle battu ri kandunganna anjo kanre jawayya nikanayya Sanggara Balanda. Nia' mentegana atau kejuna.
"Kulangngere tonji iya anne caritana nene neneka. Nakana, anjo keju atau mentegayya nangai to Balandayya riolo. Iya minjo kapang nikana Sanggara Balanda," Sanneng akkana, Salasa 27 Oktobere 2020.
Punna eroki appare kanre jawa nikanayya Sanggara Balanda, tenaja narompa dudu. Jaiji bahanna kulle nigappa ri pasara tradisionalka. Kamma unti raja atau unti tanduk, bayao jangang sagang canggoreng. Teako kaluppai mentegana atau keju le'baka niparu halusu sagang golla keboka.
Punna niak ngasengmi bahanna, manna katte kale-kalengta kulleji tonji appare. Pertama-tama anjo nipareki rong tawwa bone isinna Sanggara Balandayya. Canggoreng nicincang halusu sagang mentega atau keju. Teako kaluppai campuru tongi golla keboka. Adukmi sanggenna rata kabusuki.
Punna le'bami nupare anjo sumpaeng bonena Sanggara Balandayya, alle tongmi unti rajayya nampa nupue ruai. Tea tongko appue sanggenna tappuki untina. Anjo canggoreng le'baka nicincang sagang mentegayya pantama tommi ri tangngana untia le'baka nipue.
"Puemi sesuai tong eroknu. Punna le'bami, allemi sanggara. Teako sallo dudu punna nusanggaraki ka mutungi anjo. Pokona punna nucinimi berubahmi warnana anjo untia, angkami tettere," nakana Sanneng.
Selanjutna anjo, unti le'baka nisanggara sumpaeng, allei panaungi seng ri bayaoa le'baka nikoco nampa nusanggara ulangi seng. Tayangmi sinampe duduji.
"Panaimi anjo untia battu ripanggorenganga. Kullemi nicicipi. Tapaddal," Sanneng akkana.
Simak video pilihan berikut ini:
Sanggara Balanda, Kuliner Khas Makassar yang Cocok Dibawa Bepergian Jauh
Biasanya ketika hendak bepergian jauh, seseorang mudah lelah meskipun sedang mengendarai mobil. Yah seperti perjalanan ketika hendak pulang ke kampung berlebaran tiap tahun.
Meski demikian, ada tips bagi seseorang untuk mampu mengatasi rasa lelah ketika dalam perjalanan jauh tersebut. Biasanya mereka mengakalinya dengan membawa kue untuk dinikmati selama perjalanan. Seperti kue tradisional yang bernama Sanggara Balanda.
Sanggara Balanda yang merupakan kuliner khas suku Makassar itu, tidaklah sulit untuk membuatnya dan cukup sederhana.
Daeng Sanneng (43), warga yang berdomisili di Kota Makassar mengatakan awal mula nama Sanggara Balanda, konon katanya diambil dari kandungan kue Sanggara Balanda itu sendiri. Ada mentega atau kejunya.
"Saya juga cuma dengar-dengar sih dari cerita nenek-nenek dahulu. Katanya keju atau mentega itu merupakan kesukaan kalangan warga Belanda yang saat itu menjajah dulu. Dari situlah kemungkinannya nama Sanggara Balanda itu berasal," kata Sanneng, Selasa 27 Oktober 2020.
Untuk membuat kue tradisional bernama Sanggara Balanda itu, cukup sederhana. Bahan-bahan utamanya mudah ditemukan di pasar-pasar tradisional. Seperti pisang raja atau pisang tanduk, telur ayam juga kacang tanah. Jangan lupa mentega atau keju yang sudah diserut serta gula pasirnya.
Ketika bahannya sudah lengkap. Kita sendiri pun bisa membuatnya. Pertama membuat bahan untuk isi dalam Sanggara Balanda. Kacang tanahnya dicincang halus kemudian dicampur dengan mentega atau keju yang telah diserut. Oh iya jangan lupa adonan tadi dicampurkan juga dengan gula pasir yang telah disediakan. Aduklah hingga semua adonan merata.
Kalau adonan untuk isian dalam Sanggara Balanda itu telah dibuat, berikutnya mengambil pisang raja atau pisang tanduk kemudian dikupas lalu dibelah dua. Tapi jangan sampai pisangnya dibelah hingga putus yah. Kacang tanah yang telah dicincang halus bersama dengan keju tadi lalu dimasukkan ke dalam belahan pisang raja atau pisang tanduk tersebut.
"Silahkan belah pisangnya sesuai keinginanmu. Kalau sudah, pisang yang sudah diisi adonan kacang tanah dan keju itu lalu digoreng. Jangan lama menggorengnya karena bisa hangus. Pokoknya jika pisang sudah tampak berubah warna, cepat diangkat keluar dari wajan penggorengan," terang Sanneng.
Langkah berikutnya, pisang yang telah digoreng tadi, kemudian dicelupkan ke telur ayam yang telah dikocok dan pisangnya kembali digoreng. Silahkan ditunggu sebentar sekali.
"Setelah itu pisangnya diangkat keluar dari wajan dan sudah bisa dicicipi. Silahkan dinikmati," Sanneng menandaskan.
Advertisement