Libur Panjang, Pemkab Mojokerto Bakal Batasi Jumlah Pengunjung di Lokasi Wisata

Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo menuturkan, pihaknya tidak bisa mencegah orang masuk ke Mojokerto saat liburan panjang ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2020, 06:00 WIB
33 perawan di Desa Seloliman, Kecamatan Trawas, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur bejalan kaki sejauh tiga kilometer menuju situs petirtaan Jolotundo, di tangan masing-masing menggenggam erat kendi berisi air suci. (Liputan6.com/Dian Kurniawan)

Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah Kabupaten Mojokerto Jawa Timur mengantisipasi penyebaran COVID-19. Salah satunya dengan memperketat protokol kesehatan di sejumlah objek wisata di kabupaten setempat, khususnya libur panjang sejak 28 Oktober-1 November 2020.

Pjs Bupati Mojokerto Himawan Estu Bagijo menuturkan, pihaknya tidak bisa mencegah orang masuk ke Mojokerto saat liburan panjang ini.  

"Pasti banyak yang datang ke tempat wisata. Yang dapat dilakukan pengetatan prokes disertai regulasi. Itu berlaku untuk pengunjung, maupun pengelola tempat. Pengunjung harus dibatasi demi jaga jarak, yakni 50 persen dari kapasitas. Pol PP saya mohon untuk mengawal ini," ujar dia, seperti ditulis Rabu (28/10/2020), dikutip dari Antara.

Pjs Bupati Mojokerto ingin supaya skema ini dapat membantu percepatan memutus rantai sebaran COVID-19 di Kabupaten Mojokerto.  

Saat ini status warna zona sebaran COVID-19 Kabupaten Mojokerto adalah oranye (risiko sedang). Status ini diharapkan dapat segera berubah menjadi kuning (risiko rendah), bahkan hijau (risiko terkendali).  

"Untuk itu, Pemerintah Kabupaten Mojokerto bersama TNI-Polri, terus berupaya menanggulangi pandemi melalui program-program strategis," ujar dia.  

Sebagai stimulan, kata dia, Pemerintah Kabupaten Mojokerto segera membuka sekolah luar jaringan (luring) atau tatap muka, apabila berhasil menjadi zona hijau.

Namun, hal tersebut juga dibarengi dengan beberapa catatan, mulai izin dari Satgas COVID-19 maupun wali murid, dilaksanakan secara bertahap, dan tetap melaksanakan protokol kesehatan.  

"Jadi ada stimulan namanya kecamatan hijau. Kami mendorong semuanya untuk bekerja sama. Jika berhasil, nanti anak-anak SD bisa sekolah luring. Kami coba yang masuk 25 persen dulu dan bergantian. Tapi, aturannya harus terpenuhi semua, protokol kesehatanpun tetap kami ketatkan," ujar dia.

 

 

** #IngatPesanIbu

Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.

Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini


Penanganan COVID-19

Ilustrasi Virus Corona. (Bola.com/Pixabay)

Di dampingi Kadinkes Sujatmiko dan beberapa Kepala OPD, Pjs Bupati turut menyampaikan jika penanggulangan COVID-19 terus dimaksimalkan dalam beberapa lini, mulai aspek kesehatan, jaring pengaman sosial (JPS), keamanan serta ketertiban.  

Dari aspek kesehatan, misalnya, kata dia, dilaksanakan pembagian vitamin dan probiotik, memfasilitasi tempat khusus pasien OTG di Puskesmas Gondang, operasi yustisi disertai uji cepat secara masif, dan terbaru, yakni dengan hipnotherapi.  

"Satu bulan evaluasi, saya merasa senang bisa bersinergi dengan semuanya. Mulai TNI, Polri, masyarakat, termasuk dengan awak media. Tugas utama saya sebagai Pjs adalah penanganan COVID-19, keamanan pilkada, juga mengawal penyerapan anggaran yang saat ini sudah lebih dari 50 persen. Untuk target, diupayakan bisa 88-89 persen," kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya