Menteri Ceko Terancam Dicopot Akibat Langgar Aturan Pembatasan COVID-19

Republik Ceko memiliki tingkat infeksi Corona COVID-19 per kapita tertinggi di Eropa, dengan lebih dari 220.000 kasus.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 28 Okt 2020, 18:18 WIB
Seorang pria melintasi Jembatan Charles yang dibangun pada abad pertengahan di Praha, Republik Ceko, Kamis (8/10/2020). Republik Ceko pada Rabu (7/10) melaporkan sebanyak 5.335 kasus virus corona baru yang dikonfirmasi di negara itu, melampaui rekor hari sebelumnya. (AP Photo/Petr David Josek)

Liputan6.com, Jakarta - Perdana Menteri Republik Ceko Andrej Babis tampaknya siap memecat menteri kesehatan yang baru diangkat pada hari Jumat setelah kedapatan melanggar peraturan baru Virus Corona COVID-19 yang lebih ketat di negara itu.

Dikutip dari laman Al Jazeera, Rabu (28/102020), pada minggu lalu, Roman Prymula digambarkan meninggalkan restoran dan memasuki mobil tanpa masker di Distrik Vysehrad Praha.

Di bawah aturan jarak fisik negara, masker harus dipakai di dalam restoran tertutup dan mobil dengan sopir.

Prymula sendirilah yang memberlakukan aturan ini hanya dua hari sebelum ia langgar sendiri aturannya.

Republik Ceko memiliki tingkat infeksi Corona COVID-19 per kapita tertinggi di Eropa, dengan lebih dari 220.000 kasus.

Babis mengatakan jika Prymula tidak meninggalkan jabatannya secara sukarela, dia akan diberhentikan.

"Tidak ada alasan untuk perilaku ini. Kami meminta orang-orang untuk tetap berpegang pada batasan penting pada saat petugas kesehatan berjuang di garis depan. Perilaku ini tidak bisa diterima. Jika dia tidak mengundurkan diri, saya siap mencopotnya dari jabatannya," twitnya.

Tapi Prymula mengatakan dia tidak melakukan kesalahan.

"Saya tidak melakukan kesalahan apa pun dan karena itu saya tidak akan mengundurkan diri. Kalau PM ingin saya keluar, itu panggilannya," katanya kepada wartawan hari Jumat.

 

Saksikan Video Berikut Ini:


Kecaman dari Pihak Lain

Sekawanan burung terbang melewati Kastil Praha saat matahari terbit di Praha, Republik Ceko, Kamis (8/10/2020). Infeksi virus corona COVID-19 di Ceko mencapai rekor tertinggi baru dua hari berturut-turut, melampaui 5.000 kasus dalam sehari untuk pertama kalinya. (AP Photo/Petr David Josek)

Perilakunya juga dikecam oleh Wali Kota Praha, Zdenek Hrib, yang telah meminta warga Ceko untuk mengikuti pembatasan pemerintah, terlepas dari bagaimana perilaku politisi atas.

"Rupanya beberapa orang berpikir bahwa mereka lebih setara dari yang lain, tapi aturan berlaku untuk semua orang, tidak peduli status mereka," katanya kepada Al Jazeera.

Prymula menggantikan Adam Vojtech pada 21 September, setelah pengunduran diri Vojtech mendadak dari jabatannya.

Prymula, yang sering disebut sebagai "kolonel" karena dinas militernya di masa lalu, diharapkan dapat membantu meringankan pertumbuhan eksponensial kasus-kasus baru dengan memperkenalkan langkah-langkah yang lebih ketat.

Dia ditempatkan di kantor yang baru setelah mengkritik pemerintah Ceko karena melonggarkan pembatasan sepanjang musim panas, dan tidak memperkenalkan kembali masker wajah pada awal September.

Korban meninggal akibat Corona COVID-19 saat ini sebanyak 1.845 diperkirakan akan meningkat tajam selama beberapa minggu ke depan.

Menanggapi hal ini, Ceko memperkuat kapasitas rumah sakit mereka dengan membangun 500 tempat tidur baru di rumah sakit lapangan sementara di Letnany, Praha.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya