Liputan6.com, Jakarta - Perhimpunan untuk Pendidikan dan Guru (P2G) menyebut, sekolah dari 19 provinsi mengaku belum mendapatkan subsidi kuota internet dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Padahal, kini Kemendikbud tengah menyalurkan bantuan Tahap I di bulan kedua pada Oktober ini.
"Sedari awal program ini dilaksanakan, masih banyak siswa dan guru di daerah termasuk Jakarta yang belum menerima subsidi kuota, padahal guru dan orangtua siswa sangat mengharapkan bantuan ini, untuk mengurangi beban belajar selama Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) berlangsung," kata Koordinator P2G, Satriwan Salim dalam keterangan tertulis, Rabu (28/10/2020).
Advertisement
Satriwan mengatakan, laporan perihal siswa dan guru yang belum menerima bantuan kuota sebenarnya sudah pernah disampaikan kepada Kemendikbud pada akhir September lalu. Namun hingga kini persoalan yang sama dan dari tempat yang sama juga masih terjadi.
"Bahkan ada penambahan beberapa provinsi sehingga jumlahnya bertambah," katanya.
Atas hal itu, Satriwan menilai bahwa pemerintah seakan tak serius menangani hal ini.
"Kemendikbud tidak benar-benar serius dalam melaksanakan program yang memakan dana jumbo, sebesar Rp 7,2 triliun untuk empat bulan sampai Desember," tegasnya.
"Artinya, Kemendikbud tidak serius dalam menindaklanjuti temuan-temuan keluhan bantuan kuota bulan September lalu," dia melanjutkan.
Padahal, kata dia, bantuan kuota ini merupakan hak dasar siswa dan guru agar pembelajaran PJJ khususnya daring tetap terlaksana.
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Laporan dari Daerah
Per 24-25 Oktober 2020, Satriwan mengaku pihaknya telah menerima sejumlah laporan dari beberapa daerah.
"Kami menerima laporan dari para guru jaringan P2G yang tersebar dari 19 provinsi: Aceh, Sumbar, Kepri, Riau, Sumsel, Banten, DKI Jakarta, Jabar, Jateng, Jatim, Bali, NTT, Sulut, Sultra, Sulsel, Kaltim, Kalteng, Kalbar, dan Kaltara. Bahwa para siswa dan guru belum dapat bantuan kuota internet bulan September," ucapnya.
Advertisement