Kemendikbud Evaluasi Pembelajaran Jarak Jauh Selama Pandemi, Apa Hasilnya?

Sudah lebih dari setengah tahun sejak awal pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ).

oleh Yopi Makdori diperbarui 28 Okt 2020, 08:46 WIB
Siswa sekolah dasar belajar online menggunakan aplikasi Zoom Cloud Meetings di Pamulang Tangerang Selatan, Kamis (2/4/2020). Gelombang work from home (WFH) membuat kebutuhan terhadap aplikasi video conference meningkat saat pandemi Corona Covid-19. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta Sudah lebih dari setengah tahun sejak awal pandemi Covid-19 menerpa Indonesia, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) memberlakukan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Sekjen Kemendikbud, Ainun Na'im menyebut, selama PJJ dilakukan begitu banyak respons positif dari masyarakat.

"Kita lihat responsnya positif, kemudian PJJ tentunya berbagai masukan dari masyarakat misalnya daerah yang tidak punya akses internet, gimana kita bantu dengan paket semi online atau cetak manual," ujarnya dalam acara Capaian Setahun Kemendikbud, Selasa (27/10/2020).

Kendati banyak mendapatkan masukan, Ainun mengaku pihaknya berupaya terus memperbaiki sistem PJJ selama ini. Mulai dari menghadirkan alternatif pembelajaran semi daring hingga penyediaan modul pembelajaran yang bisa diunduh oleh semua pihak.

Kemendikbud juga membantu meringankan biaya internet siswa selama PJJ dengan menyalurkan bantuan kuota internet hingga empat bulan dari September hingga Desember 2020.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Evaluasi dan Survei

Sejumlah pihak, kata Ainun juga menanggapi bantuan ini dengan positif.

"Dari berbagai survei dan evaluasi yang kita lakukan, maupun pihak ketiga. Termasuk tentang distribusi internet dan penggunaannya. Kita lihat responsnya positif," tandasnya.

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya