Liputan6.com, Washington D.C- Tim kampanye calon presiden AS petahana Donald Trump mengatakan, laman situs resminya telah diretas pada 27 Oktober 2020.
Menanggapi kejadian tersebut, pihak tim kampanye sedang bekerja sama dengan penegak hukum untuk menyelidiki sumber perestasan itu, seperti dikutip dari Channel News Asia, Rabu (28/10/2020).
Advertisement
Dalam sebuat pernyataan melalui email, tim kampanye Donald Trump menerangkan bahwa "tidak ada data sensitif yang terdampak" dari perestasan website tersebut.
Hal itu dikarenakan memang "tidak adanya data sensitif yang benar-benar disimpan di situs itu".
Kemudian di hari itu juga, laman web kampanye Donald Trump tampaknya kembali berfungsi penuh.
Saksikan Video Berikut Ini:
Kemunculan Pesan Palsu Saat Website Direstas
Sebuah tangkapan layar yang beredar luas di internet tampaknya menunjukkan bahwa situs tersebut, ketika dibajak, secara singkat menampilkan pesan palsu.
Pesan itu disebut memalsukan pengumuman penegak hukum.
Selain itu, pesan tersebut juga meminta sumbangan mata uang kripto dari pengunjung dengan imbalan akses ke "percakapan internal dan rahasia" yang diklaim dari keluarga dan rekan Donald Trump.
Tetapi para peretas laman web tersebut tidak memberikan bukti apapun yang mendukung klaim mereka.
Advertisement