Sisi Lain Erick Thohir: Pernah Tawuran Bareng Ketua Kadin

Erick Thohir menceritakan awal persahabatannya dengan Sandiaga Uno dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2020, 13:26 WIB
Menteri BUMN, Erick Thohir berperan sebagai Tukang Bakso. Terlihat, Erick Thohir sangat berbakat meracik bakso pesanan Menteri Kemenparekraf, Wisnutama . Bakso buatan Menteri BUMN ini, tidak kalah enak dengan abang tukang bakso keliling lainnya.

Liputan6.com, Jakarta - Menteri BUMN Erick Thohir menceritakan awal persahabatannya dengan Sandiaga Uno dan Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia, Rosan P Roeslani.

Menurutya, awal kedekatan justru dimulai saat aksi tawuran ketika duduk di bangku sekolah SMA. Sementara keakraban dengan Sandiaga karena pernah menjadi rekan satu tim basket.

"Awal persahabatan saya dengan Mas Rosan bukan dari bisnis justru, karena tawuran, tapi nggak boleh diikutin. Mas Rosan, Mas Sandi itu di PL (Pangudi Luhur), saya di sekolah lain tapi satu tim basket dengan Mas Sandi. Cuma kita itu ya maklum lah anak muda, jangan sudah tua begini tawuran, salah nanti," kata dia dalam Festival UMKM oleh Kumparan, Rabu (28/10/2020).

Erick Thohir mengatakan, aksi tawuran saat itu karena murni masalah sepele. Akan tetapi, karena adanya pengaruh buruk yang diberikan oleh teman sepermainan sehingga dia terlibat dalam aksi tawuran.

"Waktu itu justru ada teman kita yang berselisih. Jadi, tawuran lah, tapi nggak boleh diikutin ya dan tentu nyesel banget. Karena kadang-kadang kita ini suka terjebak dari orang sekitarnya padahal nggak penting," terangnya.

Beruntung, ujar Erick Thohir, persahabatan yang terjalin kini lebih positif. Bahkan, saling berkolaborasi dalam membangun bisnis. Salah satunya, saat Erick akan mengakuisisi sebuah perusahaan media pada tahun 1999-2000 lalu.

"Mas Rosan dan Mas Sandi membantu saya mengakuisisi sebuah media di tahun 1999-2000 waktu itu. Itu yang memang kalau dari segi bisnisnya ya berlanjut dengan macam-macam. Kalau segi aneh-anehnya juga banyak," jelas dia.

Oleh sebab itu, dia meminta agar generasi muda saat ini tidak mencontoh pengalaman buruknya tersebut. Antara lain dengan lebih berhati-hati dalam memilih teman pergaulan agar tidak terlibat dalam berbagai tindak kejahatan remaja.

"Inilah kenapa penting sekali kita memilih teman dan orang sekitar kita yang di mana lingkungan kita harus memastikan kita lebih baik. Jangan justru merosot, ini bahaya," tukas Erick Thohir.

Merdeka.com

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Cerita Kelam Erick Thohir, Pernah Utang ke Ketua Kadin demi Selamatkan Bisnis

Menteri BUMN, Erick Thohir mengikuti rapat dengar pendapat umum dengan Panitia Kerja (Panja) DPR RI untuk skandal di PT Asuransi Jiwasraya (Persero), di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (29/1/2020). Erick Thohir diundang untuk membahas penyelesaian sengkarut Jiwasraya. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menjadi pembicara utama dalam acara Festival UMKM oleh Kumparan, Rabu (28/10/2020).

Dalam acara tersebut, dia banyak bercerita tentang perjuangannya untuk menjadi pengusaha sukses. Salah satunya pernah meminjam uang pada Ketua Umum KADIN, Rosan P Roeslani yang juga menjadi sahabat karibnya.

Erick mengatakan, keputusannya untuk meminjam uang terpaksa dilakukan demi menyelamatkan bisnis medianya yang sempat mengalami kesulitan keuangan pada tahun 2004-2006 lalu.

"Saya saa itu di 2004 dan 2006 saya sangat kesulitan. Karena memang over ekspansi. Dan mohon maaf kalau di bisnis media kaya kita ini kan, orang bayar iklan belakangan. Bukan berarti iklannya naik langsung dibayar, ya paling 30 persen nanti 70 persen di bayar belakangan. Jadi, kita over ekspansi waktu itu," cerita Erick.

Erick Thohir menjelaskan saat itu dia hanya mempunyai tiga pilihan untuk segera menyelamatkan bisnis medianya. Yakni melakukan perampingan pegawai atau menutup bisnis perusahaan, melakukan pinjaman dana bank, dan mencoba berbagai cara lain, seperti meminjam uang ke sejumlah sahabatnya termasuk Rosan.

"Waktu itu saya harus melepas juga seluruh hobby-hobby saya, mau mobil tua, lukisan. Dan saya ingat juga saya pinjam uang secara pribadi waktu itu dan saya balikin, ke Mas Rosan dan alm Andre dalam satu bulan, saya ingat betul," jelasnya.

Oleh karena itu, dia meminta pelaku usaha untuk harus lebih berani mengambil risiko dalam berbagai kondisi. Sehingga dapat menyelamatkan bisnis perusahaan termasuk melindungi hak karyawan.

"Karena memang kita pengusaha ya punya risiko membuka lapangan kerja, selain juga mengembangkan bisnis. Jadi memang di masa krisis itu kita harus berani mengambil keputusan, tapi yakinlah kalau kalian bekerja dan produk yang di kembangkan ada marketnya dan bisa terima tetep jalankan. itulah challengd kita pengusaha," tutur Erick Thohir.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya