Masih Tajir Melintir, Intip Harta Terkini 5 Orang Terkaya Dunia asal Indonesia

Dari 500 miliarder dunia yang dipantau Bloomberg, tercatat ada 5 orang Indonesia yang masuk dalam daftar orang terkaya sejagat.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 28 Okt 2020, 21:27 WIB
Ilustrasi Orang Terkaya.

Liputan6.com, Jakarta Kerja keras, kegigihan maupun warisan membawa beberapa orang dalam keberuntungan memiliki harta berlimpah hingga menjadi orang terkaya.

Tak hanya di dunia, Indonesia pun memiki beberapa orang yang masuk dalam deretan orang terkaya dunia dengan melihat harta yang mereka miliki.

Bloomberg melalui Indeks Bloomberg Billionaires  terus memperbaharui peringkat harian orang terkaya di dunia, yang mengacu pada jumlah kekayaan mereka.

Indeks yang dibuat Bloomberg memperhitungkan dan menganalisis kekayaan bersih masing-masing miliarder serta sektor yang mereka geluti. Angka-angka diperbaharui mengacu pada penutupan perdagangan harian saham di New York dan lainnya.

Dari 500 miliarder dunia yang dipantau Bloomberg, tercatat ada 5 orang Indonesia yang masuk dalam daftar tersebut.

Mereka yakni Hartono bersaudara (Budi Hartono dan Michael Hartono), Tan Siok Tjien, Prakash Lohia dan Prajogo Pangestu.

Berikut rincian harta 5 orang terkaya dunia asal Indonesia dan posisinya, melansir laman Bloomberg, Rabu (28/10/2020):

 

1. Budi Hartono

Harta:  USD 13,6 miliar (Rp 200,8 triliun)

Posisi Dunia: 127 

Sumber: Grup Djarum, PT Bank Central Asia dan lainnya

 

2. Michael Hartono

Harta: USD 12,7 miliar (Rp 187,5 triliun)

Posisi Dunia: 147 

Sumber: Grup Djarum, PT Bank Central Asia dan lainnya

 

 

 

 

Saksikan video di bawah ini:


3. Tan Siok Tjien

Ilustrasi Miliarder. Don Unsplash

Harta: USD 6,01 miliar (Rp 88,7 triliun)

Posisi Dunia: 364 

Sumber: Produk Konsumsi termasuk Gudang Garam

Istri dari mendiang pendiri Gudang Garam, Surya Wonowidjojo ini baru saja meninggal dunia di usia 91 tahun, pada Minggu, 25 Oktober 2020.

 

4. Prakash Lohia

Harta: USD 5,96 miliar (Rp 88,03 triliun)

Posisi Dunia: 369 

Sumber: Industri. 

Sri Prakash Lohia adalah pendiri dan Ketua Indorama Corporation. Indorama Corporation adalah perusahaan petrokimia dan tekstil.

 

5. Prajogo Pangestu

Harta: USD 5,29 miliar (Rp 78,1 triliun

Posisi Dunia: 434 

Sumber: Energi salah satunya Grup Barito

 

 


Tan Siok Tjien, Istri Pendiri Gudang Garam Meninggal Dunia

Ilustrasi duka cita

Kabar duka datang dari salah satu keluarga pebisnis sukses di Tanah Air. Tan Siok Tjien, yang merupakan istri pendiri perusahaan rokok Gudang Garam meninggal dunia.

Tan Siok Tjien wafat pada hari Minggu, 25 Oktober 2020, pukul 05.50 WIB, di Kediri dalam usia 91 tahun.

 "Ibu Tan Siok Tjien, istri almarhum pendiri PT Gudang Garam Tbk Bapak Surya Wonowidjojo, berpulang," dikutip dari keterangan resmi keluarga, Rabu (28/10/2020).

Jenazah telah dimakamkan di makam keluarga, kompleks pabrik PT Gudang Garam Tbk, Selasa 27 Oktober 2020, pukul 11.00 WIB.

"Sepanjang hidup, almarhumah telah memberikan teladan terbaik tentang nilai-nilai perusahaan yang terus dilestarikan hingga kini. Sebagaimana yang telah dicontohkan pula oleh pendiri perusahaan Bapak Surya Wonowidjojo," lanjut keterangan resmi tersebut.

"Karena itu, segenap pimpinan dan karyawan PT Gudang Garam Tbk akan terus melanjutkan nilai-nilai tersebut. Yaitu, dengan senantiasa bekerja keras demi kemajuan perusahaan serta kesejahteraan bersama," tutup keterangan resmi.

Selama ini, Tan Siok Tjien dikenal sebagai salah satu miliarder di Indonesia. Bahkan masuk dalam jajaran miliarder dunia, menurut majalah Forbes dan Bloomberg.

Bloomberg merilis Indeks Bloomberg Billionaires, Rabu (28/10/2020), kekayaannya mencapai USD 6,01 miliar (Rp 89,5 triliun) dan berada pada posisi 364 di dunia.

Gudang Garam didirikan oleh suami Tan Siok Tjien, Surya Wonowidjojo di Kediri pada 1958. Sebelum bisa sukses sebagai salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia, Gudang Garam berawal dari sebuah industri rumahan. 

Suami Tan Siok Tjien bekerja keras merintis bisnisnya. Ia bekerja tanpa modal yang cukup, kecuali kerja keras. Surya meninggal pada 29 Agustus 1985.

Pada 1990, Gudang Garam mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya, yang mengubah statusnya menjadi perusahaan terbuka.

Kemudian pada 2013, Gudang Garam memperluas daerah produksinya. Areal perusahaan yang semula hanya seluas 1.000 meter persegi kini telah berkembang menjadi sekitar 208 hektare yang terletak di wilayah Kabupaten dan Kota Kediri serta di wilayah Pasuruan.

 

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya