Liputan6.com, Jakarta Sejak didera pandemi selama delapan bulan, semua daerah di Tanah Air jungkir balik memikirkan strategi guna memulihkan roda perekonomian. Namun tepat bagi Pemerintah Kota (Pemkot) Malang, satu bulan sebelum pandemi terjadi, pihaknya sudah mengantongi inovasi yang berdampak positif bagi masyarakatnya.
Adalah Malang Gleerrr. Ini adalah sebuah website atau situs jual beli online yang diperuntukkan bagi UMKM di Malang. Wali Kota Malang Sutiaji dalam Live Streaming Inspirato Sharing Session bertajuk Terobosan Untuk Menggerakkan Ekonomi Masyarakat menjelaskan mengenai konsep Malang Gleerrr.
Advertisement
Sutiaji mulanya menjelaskan mengenai makna gleerrr itu sendiri. Menurutnya gleerrr artinya menggema dan efek dari gema itu luas. Dengan makna itu, Malang diharapkan tetap menggemakan kehidupan positif masyarakatnya di tengah pandemi.
"Covid ini tak bisa dihindarkan tapi dampaknya enggak bisa dihindarkan. Salah satunya dampak ke ekonomi mikro dan makro di Kota Malang. Jadi salah satu yang dikuatkan adalah yang terdampak (pandemi)," jelas Sutiaji.
Lalu bagaimana konsep Malang Gleerrr ini bisa hadir di tengah masyarakat? Pria yang akrab disapa Sam Aji itu mengatakan bahwa inovasi website untuk membantu UMKM itu sudah ada sejak Februari 2020.
Semua bermula dari kegiatan FGD Zero Zone di mana semua masyarakat berkumpul mulai dari wali kota dan jajarannya, ASN, hingga para penjual keliling duduk bareng. "Namanya saja zero zone, FGD ini tidak pandang bulu dan di situlah ngobrol bareng dan membicarakan apa yang dikehendaki. Dari situlah muncul gagasan Malang Gleerrr," kata Sam Aji.
Salam Satu Jiwa Bukan Sekadar Slogan
Sam Aji mengungkapkan bahwa warung makan dan penjual kelontong adalah pelaku usaha yang paling tergerus karena dampak pandemi. Begitu juga dengan UMKM kriya yang mengalami penurunan pendapatan.
Meihat fakta di lapangan yang memilukan, Sam Aji dan komunitas pun mulai menarik para pelaku usaha atau UMKM untuk bergabung dengan Malang Gleerrr. Pelan tapi pasti. Mereka diedukasi. Mereka diberi pengetahuan tentang teknologi. Pun pengetahuan tentang cara menarik pelanggan lewat sosial media terkini.
Sam Aji bahkan menjamin bagi UMKM yang tak punya basic tentang teknologi didampingi tanpa putus. "Kriteria UMKM yang bergabung dengan Malang Gleerrr hanya satu, orang yang mempunyai kemauan dan semangat," katanya.
Hasilnya terbukti, tidak sampai satu minggu, mereka mampu beradaptasi dengan perubahan masa kini. Ya, perubahan di tengah pandemi.
"Hanya empat hari, pembelajaran dan langsung action, ada yang perputaran uangnya menjadi Rp300 juta. Ada juga penjual kriya, penjual telur asin. Dan saat ini bahkan sudah ada sekitar 325 yang memakai QRIS," jelas pria kelahiran 13 Mei 1964 itu.
Selain Malang Gleerrr, Pemkot Malang juga akan mendorong peningkatkan roda perekonomian masyarakatnya dengan membidik sektor kreatif. Dengan pencapaian ini, tugas Sam Aji dan jajarannya dibantu komunitas tak berhenti sampai di sini.
Memegang teguh slogan Salam Satu Jiwa, Sam Aji menilai bahwa kalimat itu bukan sekadar jargon semata. "Ini bukan slogan, tapi benar-benar menjiwai tentang baik buruknya Malang itu milik kita semua. Oleh karena itu, kita harus siap menjaga bumi arema yang kita cintai ini," jelasnya.
Advertisement