Menara Pisa Akan Runtuh, 5 Fakta Unik Spot Wisata Populer Dunia yang Jarang Diketahui

Berikut ini sejumlah fakta unik tentang tempat wisata terkenal di dunia yang mungkin belum banyak diketahui khalayak.

Oleh DW.com diperbarui 28 Okt 2020, 18:35 WIB
Potret Menara Eiffel yang diabadikan pada 15 Juni 2020. (STEPHANE DE SAKUTIN / AFP)

Jakarta - Tempat wisata ternama kerap menjadi tujuan utama bagi para wisatawan dari seluruh penjuru dunia ketika berkunjung ke suatu negara. 

Selain karena tempatnya yang menarik dan unik, sejarah dan asal-usul tempat wisata tersebut pun menjadi daya tarik tersendiri bagi para pengunjung.

Namun, tahukah Anda fakta-fakta menarik di balik tempat tujuan yang selama ini pernah Anda kunjungi?

Mengutip DW Indonesia, Rabu (28/10/2020), berikut adalah 7 fakta unik dan menarik soal tempat wisata di dunia yang mungkin belum banyak diketahui orang:


1. Makna

Aachen, Jerman. (dok. Instagram @ig_aachen/https://www.instagram.com/p/B2R32_iCU4i/)

Banyak kota di Jerman yang terletak dekat sumber air mineral memakai kata "Bad“ ("Spa“) di depan namanya. Bahkan orang Romawi pada zaman dulu mengunjungi Aachen dan mandi dalam air mineral panas dekat Kota Aachen yang terletak di Jerman Barat. Namun, kota itu menolak memakai kata "Bad“.

Tahukah Anda kenapa? Karena jika memakai kata tersebut, Aachen turun di daftar alfabetis kota Jerman.


2. Nama Kota Terpanjang di Eropa

LIanfairpwllgwyngyllgogerychwyrndrobwIIIIantysiliogogogoch Wales. Kota ini lumayan sulit untuk disebut, dihafal, diketik dan sebagainya ini berada di pulau Anglesey. Nama kota terpanjang yang masuk di Guiness Book of Record. (en.wikipedia.org)

Llanfairpwllgwyngyllgogerychwyrndrobwllllantysiliogogogoch di Bagian Negara Britania Raya Wales.

Tidak mungkin dapat diucapkan oleh orang yang tidak berbahasa Welsh! Nama kota ini berarti: "Gereja Santa Maria yang berbentuk kacang hazel putih dan berlokasi dekat Swift Eddy dan Gereja Thysili dekat Goa Merah“.

Nama kota paling pendek di Eropa adalah kota Ee (Belanda) dan Y (Prancis).


3. Bangunan dari Bahan Makanan

Turis menaiki bentangan Tembok Besar Badaling di pinggiran Beijing, Selasa (6/10/2020). Liburan tahun ini, yang bertepatan dengan Festival Pertengahan Musim Gugur, akan menjadi ujian lakmus apakah industri pariwisata China dapat bangkit kembali setelah digempur oleh COVID-19. (AP Photo/Ng Han Guan)

Ketan tidak hanya bisa dimakan – namun, bisa juga dipakai untuk membangun gedung.

1.500 tahun lalu, para ahli bangunan di China memakai ketan dan mencampurnya dengan kapur mati untuk menciptakan komposit mortir.

Komposit mortir tersebut ditempelkan pada gedung makam, klenteng dan tembok. Jika orang China tidak memasukkan ketan dalam mortir, Tembok Besar China mungkin tidak lagi berdiri.


4. Perubahan Tergantung Musim

Ilustrasi Menara Eiffel (Dok.Unsplash)

Pada musim panas di Kota Paris, baja Menara Eiffel bisa mengembang berdasarkan tingkat kepanasan suhu hingga 15 centimeter lebih dibandingkan pada musim dingin.

Namun, bukan hanya Eiffel saja, semua bangunan baja mengembang dan mengerut tergantung suhu.

Namun, menara terkenal di Paris buatan arsitektur ikonis Haussmann itu terlihat indah dalam bentuk apa saja.


5. Perubahan Menara Pisa

Menara Pisa. (expedia.com)

Menara Miring tercinta di Pisa, Italia selalu terlihat indah pada foto liburan.

Namun, hal ini tak akan berlangsung lama. Pasalnya, menara akan terus tenggelam dalam tanah liat dan pasir.

Penggalian membuktikan bahwa menara ini dibangun di atas pulau di suatu pelabuhan purba. Keruntuhan Menara Pisa diprediksikan pada tahun 2300.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya