Buka ISEF 2020, Jokowi Ingin Percepat Ekonomi Syariah di Indonesia

Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 28 Okt 2020, 15:34 WIB
Presiden Joko Widodo memberi sambutan saat peluncuran Masterplan Ekonomi Syariah Indonesia (MEKSI) 2019-2024 di Kantor Bappenas, Jakarta, Selasa (14/5). Peluncuran peta jalan pengembangan ekonomi syariah di Indonesia guna mendorong peningkatan pertumbuhan ekonomi nasional.(Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) membuka Festival Ekonomi Syariah Indonesia atau Indonesia Sharia Economic Festival (ISEF) 2020.

Penyelenggaraan ISEF yang memasuki tahun ke-7 ini akan jadi kegiatan ekonomi syariah internasional secara virtual pertama yang mengintegrasikan seluruh komponen penggerak ekonomi syariah.

Dalam sambutannya, Jokowi menyampaikan, penyelenggaraan acara seperti ISEF 2020 ini sejalan dengan cita-cita pemerintah yang hendak menjadikan Indonesia sebagai pusat ekonomi syariah terbesar di dunia.

"Penyelenggaraan Indonesia Sharia Economic Festival ini dapat menjadi momentum untuk membuat peta jalan yang jelas dan detil, menentukan langkah-langkah konkret yang segera harus dilakukan dalam pengembangan ekonomi dan industri keuangan syariah," ujarnya, Rabu (28/10/2020).

Senada, Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo yang turut hadir membuka ISEF 2020 mengatakan, Indonesia semakin bergerak untuk menjadi pusat pengembangan ekonomi dan keuangan syariah dunia. Itu tergambar lewat jalinan kerjasama yang lebih luas dengan lembaga internasional, serta membangun mata rantai ekonomi halal di tingkat nasional maupun global

"Sebagaimana arahan bapak Presiden pada peluncuran Masterplan Ekonomi Keuangan Syariah Indonesia (MEKSI) Mei 2019, agar ekonomi keuangan syariah sebagai motor pertumbuhan ekonomi nasional, sumber kesejahteraan umat," ungkapnya.

Cita-cita tersebut semakin diperkuat dengan pelaksanaan ISEF ke-7 pada 2020 ini. Dimana pada tahun ini event tersebut membawa tema kesejahteraan bersama dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi syariah melalui mata rantai industri dan ekonomi halal, untuk kesejahteraan umat dunia.

"Tema ini sesuai dengan arahan bapak Wakil Presiden pada acara kick off ISEF ke-7 tanggal 7 Agustus 2020 yang lalu, agar ISEF dapat mensinergikan dan merealisasikan berbagai pemikiran dan inisiatif nyata untuk pengembangan ekonomi dan keuangan syariah. Sehingga berdampak pada pertumbuhan ekonomi nasional dan global," tutur Perry.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Ma'ruf Amin Sebut Keuangan Syariah Bisa Bangkitkan Ekonomi Nasional

Wapres Ma'ruf Amin (Istimewa)

Wakil Presiden Ma'ruf Amin meyakini, keuangan Syariah di Indonesia memiliki ekosistem yang lengkap. Namun dalam implementasinya, peran lembaga keuangan Syariah belum optimal.

"Keuangan Syariah dapat menjadi jangkar, sebagai lembaga yang melayani masyarakat paling bawah. Sayangnya ini belum optimal," ujar Ma'ruf Amin dalam sebuah diskusi secara virtual, Selasa (27/10/2020).

Menurut dia, dengan keuangan Syariah, ini bisa membantu bangkitkan ekonomi nasional, terlebih usai masa pandemi Covid-19.

"Kebijakan dan langkah diambil pemerintah dan para pelaku usaha di bidang keuangan Syariah. Baik yang bersifat komersial maupun sosial berpotensi besar memberikan kontribusi, dan peran dalam rangka pemulihan ekonomi nasional," jelas Ma'ruf Amin.

Dia menegaskan, pemerintah sudah melakukan upaya nyata untuk mewujudkan hal tersebut.

Ma'ruf Amin menyebut, penggabungan tiga bank syariah yang dimiliki oleh HIMBARA (Himpunan Bank Milik Negara), yaitu yaitu Bank Syariah Mandiri, Bank Rakyat Indonesia (BRI) Syariah dan Bank Negara Indonesia (BNI) Syariah.

"Dengan bergabungnya ketiga bank syariah tersebut yang akan beroperasi penuh pad 2021, maka bank syariah yang baru diharapkan akan mampu bersaing secara kompetitif di tingkat global,” Ma'ruf menandasi.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya