Serap Banyak Tenaga Kerja, Menteri Edhy Ajak Milenial Lirik Sektor Perikanan

Menteri KKP Edhy Prabowo mengatakan, menjadi nelayan, pembudidaya, petambak garam, hingga mengolah hasil perikanan, saat ini bukanlah pekerjaan sulit bagi anak muda.

oleh Liputan6.com diperbarui 28 Okt 2020, 17:15 WIB
Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo melakukan restocking 50.000 ekor ikan nilem ke Waduk GOR Jakabaring. (Foto: KKP)

Liputan6.com, Jakarta Menteri Kelautan dan Perikanan Indonesia(KKP), Edhy Prabowo, mengajak anak muda ambil bagian dalam memajukan sektor kelautan dan perikanan Indonesia. Pihaknya siap memberi bantuan modal dan bimbingan teknis menjalankan usaha perikanan.

"Di sektor kelautan dan perikanan, kita punya potensi besar baik di tangkap maupun budidaya. Jadi kalau bicara lapangan kerja, di sini banyak sekali. Makanya saya ajak anak muda ambil bagian," ujar Menteri Edhy dalam acara peringatan Hari Sumpah Pemuda ke-92, Rabu (28/10).

Edhy mengatakan, menjadi nelayan, pembudidaya, petambak garam, hingga mengolah hasil perikanan, saat ini bukanlah pekerjaan sulit bagi anak muda. Sebab sudah ada teknologi yang mempermudah proses produksi dengan hasil maksimal.

Selain itu, banyak literatur yang bisa dipelajari untuk meningkatkan produktivitas dan mengembangkan usaha. Dia mencontohkan, teknologi semi-intensif pada tambak udang vaname mampu menghasilkan panen hingga 40 ton per haktarenya. Sedangkan yang konvensional produksi paling banyak 2 ton per haktare.

"Ingat, dulu tidak ada medsos, tidak ada IT, telfon kabel aja masih susah. Tapi mereka (pemuda pemudi dulu) punya semangat kuat ingin Indonesia merdeka, ingin Indonesia bangkit. Sekarang 92 tahun kemudian, teknologi semakin maju. Saya berharap semangat itu masih terus tertanam di pemuda-pemuda kita. Tentunya perjuangannya berbeda," tegas Edhy.

Menekuni bidang-bidang di sektor kelautan dan perikanan, ujar Menteri Edhy, merupakan salah satu langkah positif anak muda dalam mengisi hasil perjuangan para pemuda dahulu. Dimana mereka menjadi produktif, berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi, bahkan bisa menciptakan lapangan kerja bagi orang lain.

"Banyak pemuda yang sudah berhasil di sektor ini. Baik itu di budidaya, tangkap, pengolahan, pemasaran, masih banyak lagi. Pasar kita terlalu besar kalau disia-siakan," ujarnya.

Oleh karena itu, Menteri Edhy menyebut tidak hanya sekadar mengajak, namun juga siap memberikan akses modal dan bimbingan teknis bagi anak muda yang serius mau terjun ke bidang kelautan dan perikanan. Akses modal bisa lewat perbankan melalui program Kredit Usaha Rakyat maupun BLU LPMUKP yang dikelola langsung oleh KKP.

"Pemuda bisa jadi nelayan, jadi petambak, dan untuk jadi itu semua tidak perlu jalan yang sulit. Anda hanya siap sedia mau, kami di KKP siap memberikan pelatihan, pengajaran, siap memberikan langkah-langkah sampai ke akses modal," pungkasnya.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:


Menteri KKP Edhy Prabowo Klaim UU Cipta Kerja Untungkan Nelayan

Hari ketiga gelaran Indonesia Pearl Festival (IPF) ke-8 Tahun 2019 dihadiri Menteri Kelautan dan Perikanan, Edhy Prabowo. (Dok KKP)

Kehadiran Undang-Undang (UU) Cipta Kerja sudah ditunggu-tunggu para pelaku usaha di sektor kelautan dan perikanan. Sebab, kemudahan perizinan kapal akan menjadi lebih mudah dari sebelumnya.

"Tapi dengan Omnibus Law ini poin besarnya adalah mengamankan para pelaku dari besar maupun kecil, bahkan yang paling besar diuntungkan ialah nelayan," kata Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dalam video conference di Jakarta, Rabu (7/10/2020).

Dia mengatakan, selama lima tahun terakhir kemudahan izin kapal perikanan sangat sulit didapatkan. Belum lagi industri perikanan Indonesia sempat mengalami tekanan. Bahkan dia mengasumsikan lebih dari Rp300 triliun sudah berinvestasi ke Indonesia tidak jalan.

"Omnibus Law ini yang sangat ditunggu-tunggu para nelayan. Ini saya pikir kekuatan besar yang kita miliki. KKP sangat senang dengan Omnibus Law UU Cipta Kerja keluar saya merasa PR saya agak berkurang," tandas dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya