Bola Ganjil: Hubungan Mesra Tottenham Hotspur dengan Argentina

Tottenham Hotspur memiliki ikatan istimewa dengan sosok dari Argentina. Simak kisahnya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Okt 2020, 00:30 WIB
Osvaldo Ardiles dan Ricardo Villa. (Twitter)

Liputan6.com, Jakarta - Klub sepak bola kadang memiliki hubungan mesra dengan negara lain. Tottenham Hotspur merupakan contohnya.

Spurs suka sosok asal Argentina. Jumlahnya memang tidak banyak. Namun, Tottenhammerasakan dampak positif sehingga tetap menjaga koneksi.

Relasi kedua pihak bermula dari transfer Osvaldo Ardiles dan Ricardo Villa pada 1978. Seperti ketika Carlos Tevez dan Javier Mascherano pindah ke West Ham United pada 2006, kedatangan mereka ke London Utara saat itu sangat mengejutkan.

Pasalnya, Tottenham baru saja kembali promosi ke kasta tertinggi setelah semusim berkutat di Divisi II.

Sedangkan Ardiles merupakan salah satu gelandang paling kreatif di generasinya. Dia baru saja membantu Argentina jadi juara Piala Dunia.

Villa sebenarnya juga berstatus anggota skuat La Albiceleste, meski hanya tampil di dua laga sebagai pengganti. Penampilannya bersama Tottenham pun tidak sebanyak Ardiles. Namun, Villa tetap meninggalkan kesan mendalam.

Dia mencetak 25 gol bagi Spurs, salah satunya ke gawang Manchester City pada laga replay final Piala FA 1981. Torehan tersebut begitu spesial sehingga memenangkan penghargaan Gol Terbaik di Wembley Abad Ini, dua dekade kemudian.

Saksikan Video Tottenham Berikut Ini


Masuk Hall of Fame

Ricardo Villa. (Twitter)

Kedua sosok itu memperkuat Tottenham selama satu dekade dan masuk Hall of Fame klub pada 2008. Selain memenangkan Piala FA 1981, Ardiles dan Villa jua membawa klub menjuarai Piala UEFA 1984.

Pengaruh mereka begitu besar, sampai manajemen mempercayakan tim kepada Ardiles pada 1993-1994. Sayang kontribusinya sebagai manajer tidak sebesar seperti ketika masih bermain.

Meski begitu, hal tersebut tidak mencegah Tottenham untuk mencari hubungan mesra lain dari Argentina.


Pelatih Spesial

Mauricio Pochettino. (AP Photo/Peter Dejong)

Spurs menemukannya dalam diri Mauricio Pochettino. Sebagai pemain, Pochettino dikenal sebagai bek lugas yang menghabiskan mayoritas karier di Liga Spanyol. Dia juga sempat membela Paris Saint-Germain dan Girondins Bordeaux serta membela tanah kelahiran di Piala Dunia 2002.

Pochettino lalu melanjutkan karier sebagai pelatih. Membangun reputasi di Espanyol dan Southampton, Spurs menggaetnya pada musim panas 2014.

Di tangannya dia membantu klub konsisten menembus tim papan atas dengan masuk tiga besar dalam berbagai kesempatan. Pochettino juga sukses membawa klub masuk final Liga Champions 2019.


Penerus Ardiles-Vila

Pemain Tottenham Hotspur, Erik Lamela, melakukan selebrasi usai mencetak gol ke gawang Chelsea pada laga Piala Liga Inggris di London, Rabu (30/9/2020). Tottenham menang adu penalti dengan skor 5-4 (1-1). (Matt Dunham/Pool via AP)

Hubungan mereka pada akhirnya selesai November tahun lalu. Namun, jejak Argentina di Tottenham masih ada. Erik Lamela jadi bagian skuat sejak 2019. Spurs juga mematenkan kehadiran Giovani Lo Celso yang sebelumnya dipinjam dari Real Betis.

Ada juga kiper cadangan Paulo Gazzaniga dan bek muda Juan Foyth yang tengah dipinjamkan ke Villarreal. Menimba pengalaman di sana, Foyth diharapkan bisa membantu klub di masa depan menyusul kegagalan Federico Fazio dan Mauricio Taricco.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya