Kepala Kantor BNI Unit Mamuju Tengah Meninggal karena Covid-19

Tes usap massal dilakukan Satgas Covid-19 Mamuju Tengah terhadap kontak erat IJ (45) yang meninggal dunia dan dinyatakan positif Covid-19 beberapa hari kemudian.

oleh Abdul Rajab Umar diperbarui 30 Okt 2020, 01:00 WIB
Satgas Covid-19 Mamuju Tengah saat melakukan swab massal kontak erat almarhum Kepala Bank BNI Unit Mamuju Tengah (Foto: Liputan6.com/Istimewa)

Liputan6.com, Mamuju Tengah - Satgas Covid-19 Mamuju Tengah, Sulawesi Barat melakukan tes usap atau swab test massal terhadap kontak erat Kepala Kantor BNI Unit Mamuju Tengah, IJ (45) yang meninggal dunia beberapa hari lalu. Saat meninggal dunia, hasil swab test pasien belum keluar.

Jubir Satgas Covid-19 Sulawesi Barat, Safaruddin Sanusi mengatakan, hasil tes usap pasien telah keluar dan dinyatakan positif Covid-19. Pasien diketahui memiliki riwayat perjalanan dari luar kota, tetapi riwayat kontak dengan pasien terkonfirmasi lainnya tidak jelas.

"Almarhum sempat dirawat di RSUD Regional Sulawesi Barat dan pada tanggal 26 Oktober sekitar pukul 15.50 Wita dinyatakan meninggal dunia," kata Safaruddin kepada wartawan, Rabu (28/10/2020).

Namun, saat meninggal dunia pemakaman pasien tidak dilakukan sesuai dengan standar protokol Covid-19 karena pasien meninggal dunia sebelum hasil pemeriksaan tes usap resminya keluar.

Safaruddin menambahkan, saat ini satgas telah melakukan pelacakan terhadap kontak erat pasien untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19. Utamanya, mereka yang datang menjenguk saat pasien sakit dan yang hadir saat pemakaman.

"Tim satgas, sudah melakukan swab massal terhadap orang yang memiliki kontak erat dengan almarhum hari ini," ujar Safaruddin.

Sedangkan, Arsal Aras salah seorang kerabat pasien yang Ketua DPRD Mamuju Tengah mengatakan, pada awalnya keluarga kaget saat pasien dinyatakan positif Covid-19. Karena selama ini, yang keluarga ketahui pasien hanya memiliki riwayat penyakit jantung.

"Almarhum memang mengalami gangguan kesehatan sejak 18 Oktober lalu. Sempat ke Mamuju 25 Oktober lalu dan malakukan swab pada 26 Oktober, saat itu almarhum sudah merasakan sesak nafas," kata Arsal.

Arsal menambahkan, karena pasien dinyatakan positif Covid-19, maka pihak keluarga meminta agar yang telah melakukan kontak dengan pasien melakukan isolasi mandiri serta proaktif terhadap pemeriksaan kesehatan yang dilakukan oleh tim satgas Covid-19.

"Kami berharap dengan adanya kasus ini, pemerintah segera melakukan tindakan-tindakan pencegahan penyebaran Covid-19 dengan melakukan tracking, sterilisasi dan swab massal," tutup Arsal.

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya