Liputan6.com, Jakarta - Aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada 8 Oktober 2020 di beberapa titik ruas jalan di Jakarta berakhir ricuh. Tak hanya melakukan perlawanan, sebagian massa pendemo juga bertindak anarkis.S
Sejumlah fasilitas pubik dirusak, mulai dari pos polisi, taman, pagar pembatas jalan hingga sepeda keliling untuk pejalan kaki dirusak massa. Bahkan, yang paling mengenaskan, sejumlah perusuh membakar halte Bus Transjakarta, yang selama ini jadi sarana mobilitas warga dalam beraktivitas.
Advertisement
Polisi pun bergerak cepat, sejumlah orang ditangkap dan kini telah ditetapkan sebagai tersangka dalam aksi anarkis tersebut. Namun demikian, fakta baru terungkap, sejumlah temuan mengenai siapa sosok pembakar Halte Transjakarta muncul dalam tayangan video yang di buat Narasi TV.
Dalam akun Youtube Narasi Newsroom, dibeberkan temuan penusuran lewat berbagai video dari sumber terbuka dan CCTV yang dapat diakses publik, sejumlah foto jurnalis dan video atau gambar dari sejumlah akun media sosial. Dari penelusuran itu, muncul tujuh sosok terduga pelaku pembakaran Halte Sarinah.
Penelusuran tim Narasi bermula dari foto bidikan Arie Basuki, fotogtafer Merdeka.com, yang menampilkan sosok terduga pelaku pembakar Halte Transjakarta Sarinah.
Menit demi menit dirinci, hasil analisis mengarah pada kedatangan para terduga pelaku yang memang sejak awal bertujuan untuk membakar Halte Sarinah. Niatan memperburuk situasi unjuk rasa menolak pengesahan RUU Cipta Kerja kuat terlihat.
Berdasarkan video berjudul "62 Menit Operasi Pembakaran Halte Sarinah" yang dikutip Liputan6.com, Kamis (29/10/2020), peristiwa diawali dengan kedatangan para terduga pelaku dari arah Jalan Sunda secara bergerombol, pukul 16.41 WIB. Sementara Halte Sarinah tererkam masih jauh dari api pukul 16.40 WIB.
Dari CCTV, para terduga pelaku tampak melakukan observasi beberapa menit. Setelahnya, salah satu terduga pelaku yang tampak mengenakan topi, mencoba beberapa kali menyulut api ke Halte Sarinah. Mulai dengan traffic cone yang dibakar di titik awal api, hingga spanduk.
Pukul 16.52 WIB, terduga pelaku membawa spanduk terbakar ke Halte Sarinah. Kemudian dibantu temannya, dia membawa spanduk lainnya dan kardus untuk memperbesar kobaran api.
Terduga pelaku tidak tampak ikut berunjuk rasa bersama demonstran lainnya. Pukul 16.53 WIB, keramaian pengunjuk rasa mencoba menerobos barikade polisi, sementara terduga pelaku tetap fokus dengan upaya pembakaran.
Bolak balik dia ke titik api untuk membakar berbagai benda yang kemudian dibawa dalam kondisi terbakar ke Halte Sarinah. Tentunya dibantu oleh temannya yang berbeda.
Pukul 17.01 WIB, terduga pelaku sempat menjauh dan berbalik badan melihat bagaimana kondisi Halte Sarinah yanh dibakarnya. Kemudian pukul 17.04 WIB dia kembali mengambil api sambil berbincang dengan rekan-rekannya dan kembali pukul 17.05 WIB.
Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:
Polda Ungkap Empat Tersangka
Hingga akhirnya, tiga menit kemudian atau pukul 17.08 WIB, pria bertopi itu terekam berada di halte sedang melakukan pembakaran. Kobaran api pertama berada di bagian selatan halte dan semakin membesar.
Pukul 17.22 WIB merupakan momen yang dijepret oleh Arie Basuki. Terduga pelaku membawa kardus terbakar ke sisi utara Halte Sarinah. Hasilnya, api membesar di kedua sisi halte dan para terduga pelaku duduk-duduk berkumpul merayakan perbuatannya.
Sementara itu saat ditarik mundur, nyatanya teman-teman terduga pelaku yang berjumlah empat orang telah datang sejak pukul 16.25 WIB dari Jalan Sunda. Mereka diam di pertigaan cukup lama sampai kemudian gerombolan lainnya datang. Bertegur sapa, hingga lantas menjalankan aksinya.
12 Oktober 2020, Polda Metro Jaya sempat merilis empat tersangka pembakaran Halte Transjakarta. Hanya saja, seluruhnya tampak berbeda dengan temuan hasil penelusuran rekam video.
Dikonfirmasi terpisah, Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus belum bisa berkomentar banyak. Namun, dirinya mengaku berterima kasih dengan adanya temuan tersebut.
"Terima kasih," kata Yusri lewat pesan singkat kepada Liputan6.com.
Advertisement