Amerika Siap Bantu Pengembangan 5G di ASEAN pada 2021

United States Trade and Development Agency (USTDA) akan bantu ekosistem digital di ASEAN, termasuk 5G.

oleh Tommy K. Rony diperbarui 30 Okt 2020, 08:01 WIB
Anak-anak mengenakan masker menggunakan sepeda wisata di kawasan Kota Tua Jakarta, Kamis (29/10/2020). Libur panjang di masa pemberlakuan PSBB transisi Jakarta dimanfaatkan warga untuk mengunjungi lokasi-lokasi wiisata. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Hanoi - Indo-Pacific Business Forum digelar di Hanoi, Veitnam. Acara diadakan secara langsung dan virtual. Isu 5G menjadi strategi digital untuk 2021.

Ini adalah tahun ketiga dari Indo-Pacific Business Forum yang disponsor oleh United States Trade and Development Agency (USTDA). Tujuannya adalah membantu pertumbuhan ekonomi di ASEAN.

Di tengah pandemi COVID-19, USTDA turut fokus pada ekonomi digital. USTDA akan mempromosikan 5G di Asia Tenggara.

Pihak AS menyebut wilayah Indo-Pasifik memiliki peluang kerja sama yang luar biasa bagi industri AS.

"Kami mengantisipasi pertumbuhan portofolio sektor Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) yang akan memungkinkan mitra-mitra Indo-Pasifik kami untuk memperkuat penyaluran layanan publik esensial dan mentransformasikan bagaimana konsumen di kawasan ini berinteraksi secara digital," ujar Todd Abrajano, USTDA’s Chief Operating Officer and Head of Agency dalam keterangan resmi, Kamis (29/10/2020).

Saat ini, Huawei di China masih yang terdepan dalam hal 5G. Akan tetapi, AS sedang memberi sanksi ke Huawei karena dituduh sebagai ancaman keamanan.

Saksikan Video Pilihan Berikut Ini:


Strategi Digital

Warga bersepeda saat Car Free Day (CFD) di Jalan Layang Non Tol Antarasari, Jakarta, Minggu (28/6/2020). Pemprov DKI Jakarta menggelar HBKB atau CFD di 32 lokasi baru untuk menggantikan HBKB yang ditiadakan di Jalan Sudirman-Thamrin. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Strategi digital USTDA untuk 2021 mencakup akses lebar bagi teknologi, solusi, dan keahlian TIK dari Amerika Serikat.

Selain dukungan 5G, USTDA mendukung pemakaian data analytics untuk mendukung tata kota, kota pintar, jaringan pintar (smart grids), serta keamanan siber dan pelayanan kesehatan.

Implementasi tersebut akan didukung oleh ekspansi USTDA yang rencananya akan membuka kantor di Manila, Kuala Lumpur, dan Jakarta. Saat ini USTDA memiliki kantor di New Delhi, Bangkok, dan Hanoi.


Sektor Energi dan Transportasi

Penumpang berjalan di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), Tangerang, Banten, Rabu (28/10/2020). PT Angkasa Pura II menyebutkan ada 50.000 penumpang yang datang dan pergi dari Bandara Soetta untuk berpergian saat libur panjang pada hari ini. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Seiring dengan ekspansi kantornya, USTDA juga akan mendorong sektor energi di Indo-Pasifik dan proyek transportasi.

Pada bidang energi, USTDA akan fokus pada infrastruktur LNG, smart grids, efisiensi energi, serta integrasi dan penyimpanan energei terbarukan. USTDA juga akan mendanai aktivitas sektor energi yang memprioritaskan resiliensi dalam desain dan implementasi.

Di sektor transportasi, program USTDA untuk 2021 adalah keselamatan penerbangan dan aktivitas keamanan di bawah U.S.-Southeast Asia Aviation Cooperation Program.

Proyek-proyek untuk mendukung efisiensi operasional di pelabuhan-pelabuhan kawasan dan inland waterways juga akan didukung.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya