Manchester United Desak Pemerintah Inggris Izinkan Penonton Masuk Stadion

Chief Operating Operation Manchester United (MU) Collete Royce mengaku telah menyiapkan pedoman kesehatan yang bisa digunakan suporter ketika datang ke stadion

oleh Liputan6.com diperbarui 26 Nov 2020, 19:52 WIB
Suasana di luar kandang Manchester United (MU), Old Trafford. (AFP/Oli Scarff)

Liputan6.com, Manchester - Manchester United (MU) mengkritik sikap Pemerintah Inggris dalam bidang olahraga, khususnya sepak bola. MU menilai ada ketimpangan hak yang diberikan antara satu bidang dengan bidang lainnya.

Seperti dilansir Sky Sports, Chief Operating Officer MU Collete Roche menyinggung pemerintah Inggris yang tak kunjung memperbolehkan suporter datang ke stadion. Padahal, pihak stadion telah menyiapkan skema terbaik untuk mencegah penularan Covid-19.

“Kami telah menyiapkan segalanya untuk membuka stadion dengan aman, tetapi pemerintah tetap tidak mengizinkan penggemar kembali ke stadion bulan Oktober ini. Jujur, kami sangat kecewa,” ujar Roche.

Lebih lanjut, Roche mengaku seluruh klub Liga Inggris telah menyiapkan beberapa konsep untuk membuka stadion masing-masing. Mulai dari cek suhu tubuh hingga mewajibkan suporter melakukan tes cepat atau rapid test.

Namun, hingga kini pemerintah Inggris tampaknya enggan untuk memperbolehkan suporter datang ke stadion dalam waktu dekat.

Saksikan Video Manchester United Berikut Ini


Standar Ganda

Pelanggan menikmati makan siang di meja di luar restoran di Soho, London, ketika pemerintah Inggris mempertimbangkan pembatasan baru pada Minggu (20/9/2020). Inggris kemungkinan akan kembali memberlakukan tindakan lockdown akibat lonjakan tajam infeksi virus corona COVID-19. (DANIEL LEAL-OLIVAS/AFP)

Roche menilai pemerintah Inggris menerapkan standar ganda dalam pengambilan keputusan. Pasalnya, beberapa tempat ramai seperti restoran bisa beroperasi dengan bebas ditengah pandemi yang belum mereda di Inggris.

“Anda dapat melihat restoran hingga bandara dipenuhi oleh banyak orang dan tidak ada masalah akan hal itu. Tapi, untuk datang ke stadion dan menonton pertandingan Anda belum diizinkan, sangat membingungkan melihat fenomena ini,” paparnya.


Pedoman

Menara jam terbesar kedua di dunia ini terakhir kali dibersihkan pada tahun 2010. (AFP PHOTO/Ben Stansall)

Ia mengaku mendesak pemerintah Inggris bukan tanpa alasan, ia mengatakan beberapa klub di Liga Inggris khususnya MU telah menyusun pedoman menonton pertandingan yang aman. Oleh karena itu, tidak ada alasan untuk terus menutup stadion.

“Kami menghabiskan waktu hingga dua bulan untuk mempelajari pedoman pencegahan Covid-19. Saya memastikan setiap orang bisa duduk dengan jarak aman dan sesuai ketentuan yang berlaku,” ungkapnya.

“Pemerintah memberi kami pedoman dan pedoman itulah yang kami ikuti. Saya yakin saya bisa melakukannya dengan aman.”


Tampung Ribuan Penonton

Suporter menutup wajah dari teriknya Matahari saat menyaksikan laga Manchester United melawan Leicester City pada lanjutan Premier League di Old Trafford, Manchester (26/8/2017). (AP/Rui Vieira)

Roche mengeklaim Old Trafford bisa menampung ribuan suporter dengan menerapkan jarak aman. Ia mengaku jarak yang dibuat sudah efektif dan tentunya sesuai pedoman kesehatan yang berlaku.

“Stadion Old Trafford sendiri bisa menampung suporter hingga 23.500 orang. Nantinya, mereka semua bakal duduk sesuai tempat yang disediakan dengan jarak sosial yang aman,” pungkasnya.

 

Penulis

Dzaky Nurcahyo

Universitas Prof. Dr. Moestopo (Beragama)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya