Berwisata Virtual ke Luar Angkasa Saat Akhir Pekan

Perjalanan wisata ini diwarnai serba-serbi informasi menarik seputar penjelajahan luar angkasa.

oleh Henry diperbarui 30 Okt 2020, 15:02 WIB
Ilustrasi luar angkasa. (dok. Pixabay.com/Free-Photos)

Liputan6.com, Jakarta -  Keinginan untuk bisa berjalan-jalan ke luar angkasa sebentar lagi bisa terwujud. Perusahaan asal Florida, Amerika Serikat, Space Perspective, menawarkan perjalanan balon udara ke tepi luar angkasa yang rencana penerbangan pertamanya dijadwalkan pada 2021.

Balon udara ini akan diawaki seorang pilot dan mampu menampung sebanyak delapan orang di kapsul besar bertekanan udara. Tentunya bukan hal yang mudah karena butuh biaya sangat besar untuk bisa berwisata ke luar angkasa.

Pemesanan kursi balon udara ini akan tersedia di laman resmi Space Perspective. Dikutip dari Anchorage Daily News, Kamis, 29 Oktober 2020, tiap penumpang mesti membayar sekitar 125 ribu dolar Amerika atau Rp 1,8 miliar.

Namun, Anda tak harus menunggu lama dan mengeluarkan biaya besar untuk bisa menikmatinya karena ternya bisa melakukannya dari rumah.

Wisata Kreatif Jakarta meluncurkan program jalan-jalan virtual ke antariksa yang dimulai akhir pekan lalu. Pada 24 Oktober 2020, para pelancong berkumpul di aplikasi Zoom, mendengarkan penjelasan pemandu mengenai serba-serbi perjalanan wisata luar angkasa. Membantu visual, foto-foto dan video pun jadi bahan pendukung penjelasan pemandu.

Secara virtual, para pelancong diajak ke tempat peluncuran roket Badan Antariksa Amerika Serikat sampai menengok isi pesawat yang dipakai para turis antariksa. Kehadiran SpaceX dan Virgin Galactic membuat perjalanan ke luar angkasa untuk masyarakat awam bukan hal mustahil.

Menurut laporan Antara, perjalanan ini diwarnai serba-serbi informasi menarik seputar penjelajahan luar angkasa. Termasuk di dalamnya tokoh fiksi Tintin yang lebih dulu mendarat di bulan sebelum manusia menjejakkan kaki ke sana.

Pelancong juga diajak mengenal astronaut pertama Indonesia, Pratiwi Sudarmono, yang nyaris berangkat bila pesawat ulang-alik Challenger tak mengalami kecelakaan.

Ilmuwan yang mewakili Indonesia dalam kerja sama dengan National Aeronautics and Space Administration (NASA), ini rencananya pergi ke luar angkasa dengan pesawat ulang-alik Columbia pada 24 Juni 1986.

Namun, misi itu dibatalkan karena pesawat Challenger meledak pada 28 Januari 1986 dalam waktu 73 detik setelah diluncurkan dan berada di ketinggian 15 kilometer.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Berwisata Sambil Santai

Berwisata ke Luar Angkasa di Akhir Pekan. (dok.Instagram @wisatakreatifjakarta/https://www.instagram.com/p/CGzYRl7A12n/)

Krisis moneter yang melanda Indonesia membuat astronaut Tanah Air tak lagi berpartisipasi dalam misi ke angkasa luar karena negara tak bisa membiayai program latihan.

Perjalanan ini membawa pikiran melayang ke Apollo 11, misi pendaratan manusia pertama di bulan, meroketkan nama Neil Armstrong sebagai orang pertama yang menginjak bulan. Selain Neil Armstrong, ada dua orang lain yang diklaim pergi ke bulan, yakni Buzz Aldrin dan Michael Collins.

Dijelaskan hanya Buzz Aldrin yang turun menyusul Neil Amrstrong, sementara Michael Collins berada di modul komando Columbia, mengelilingi bulan sebelum kembali menjemput dua rekannya kembali ke bumi.

Kalau Anda pergi ke bulan, perjalanan dari bumi ke bulan disebut dapat mencapai waktu tiga hari. Tapi, wisata secara virtual bisa dilakukan dalam beberapa puluh menit saja. Di masa pandemi COVID-19, tur virtual yang menjamur belakangan ini bisa jadi pilihan alternatif berwisata sambil bersantai di rumah.

Untuk keterangan lebih lengkap dan mendaftar, Anda bisa melihatnya di akun Instagam @wisatakreatifjakarta. "Mau ikut Tur virtual ke Luar Angkasa seperti ini? Ada lagi jadwalnya hari Minggu sore 1 November," tulis akun @wisatakreatifjakarta dalam unggahan pada Senin, 26 Oktober 2020.

Asgardia, Negara di Luar Angkasa

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya