Bukan Ditinggal Pasangan, Mengapa Wanita China Jalani Foto Pernikahan Sendirian?

Meski berpose sendirian tanpa didampingi pasangan. wanita ini tak sabar menantikan hasil foto pernikahannya.

oleh Henry diperbarui 30 Okt 2020, 11:02 WIB
Ilustrasi wanita mengenakan gaun pernikahan. (dok. Pexels / Pixabay /https://www.pexels.com/photo/woman-in-white-strapless-sweetheart-wedding-dress-with-rose-bouquet-covered-in-white-veil-157860/ / Vriskey Herdiyani)

Liputan6.com, Jakarta -  Dalam rangkaian pesta pernikahan, pasangan pengantin biasanya melakukan sesi foto. Pemotretan dilakukan pengantin pria dan wanita dengan baju pernikahan mereka. Namun, hal itu tak dilakukan seorang penari balet yang berfoto sendiri tanpa pasangan.

Tang Yunuo, seorang wanita asal Harbin, Heliongjiang, China lebih memilih berpose solo, tanpa didampingi pasangan. Ia juga tak sabar menanti album fotonya usai melakukan sesi pemotretan pernikahan di sebuah studio foto.

Tang berfoto sendirian bukan karena ditinggalkan atau terjadi sesuatu pada pasangannya. Nyatanya, ia belum mempunyai pasangan. Ia melakukan foto pernikahan sendirian atas keinginannya sendiri.

"Saya tidak ingin menikah ketika saya masih kecil. Tapi, saya berharap dapat merekam momen terindah saya dalam foto pernikahan pada usia terbaik saya," kata Tang, dilansir dari AsiaOne, Kamis, 29 Oktober 2020.

Wanita 27 tahun ini sangat menyukai penampilannya yang mirip seorang putri kerajaan saat mengenakan gaun putih, serta riasan pernikahan.

Belakangan ini, para fotografer di Harbin melihat sebuah tren di mana wanita lajang lebih memilih berfoto sendirian dengan konsep potret pernikahan. Sebagian sengaja berfoto sendiri, namun ada juga yang memang akan menikah, tapi mengadakan sesi foto untuk dirinya sendiri selain dengan pasangan.

Menurut platform layanan on-demand, Meituan, dalam festival musim gugur 2020, setelah adanya pemotretan solo, studio-studio di Harbin telah mengalami peningkatan penyewaan sekitar 23 persen dari tahun lalu.

Mereka pun menerapkan tarif lebih rendah dari biasanya. Para fotografer mempromosikan layanan baru seharga 100 dolar Amerika atau sekitar Rp1,4 juta, lebih rendah dari rata-rata harga foto pernikahan tradisional dengan dua orang pengantin.

Wanita yang memilih foto solo akan mendapat fasilitas berupa tiga gaun pengantin, tapi tidak dengan makeup karena ada tarif khusus untuk mendatangkan spesialis riasan wajah pengantin.

Menurut seorang staf di sebuah studio fotografi, dalam dua bulan terakhir, banyak yang berukunjung untuk foto solo, bahkan sampai harus antre selama sebulan.

Saksikan video pilihan di bawah ini:


Bakal Makin Diminati

ilustrasi diselingkuhi/copyright unsplash/Wenni Zhou

Melihat peluang bisnis yang menjanjikan, beberapa kafe dan toko juga mengembangkan usaha serupa. Calon klien akan membayar sewa gaun di kafe dengan dekorasi lampu kristal bergaya panggung teater Prancis.

"Meski kami tidak menyediakan layanan tata rias, rambut, atau fotografi profesional, biaya yang kami tawarkan relatif cukup murah. Banyak sudut dan dekorasi menarik yang disukai banyak wanita muda," ungkap seorang manajer kafe.

Mereka meyakini bisnis foto pernikahan ini akan makin diminati. Beberapa bahkan memilih melakukan pemotretan sambil traveling ke berbagai daerah maupun negara tertentu yang tentu memerlukan biaya sangat besar.

Ditambah lagi, di masa pandemi ini belum banyak yang bisa melakukan perjalanan jarak jauh. Para pengusaha berharap, banyak yang akan beralih melakukan pemotretan di dalam kota, baik di studio, kafe, maupun toko buku.

Kota pesisir jadi lokasi paling popule, bagi mereka yang ingin mendapat kualitas paket premium. Termasuk di dalam daftar tersebut adalah Liaoning Sanya, Hainan Qingdao, Shandong Xiamen, dan Fujian.  (Vriskey Herdiyani)

Infografis Gaun Pernikahan Raisa

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya