Liputan6.com, Jakarta Masyarakat perlu berhati-hati karena sejumlah penyakit kronik bisa saja kambuh setelah libur panjang. Kondisi ini terjadi terutama bagi masyarakat yang punya riwayat penyakit kronik dan bepergian ke lokasi wisata.
"Berbagai penyakit kronik umumnya cenderung akan mengalami kekambuhan setelah liburan. Selama liburan, tak hanya menikmati lokasi di tempat libur, masyarakat juga mencari kuliner yang enak," ujar praktisi klinis dan akademisi Ari Fahrial Syam kepada Health Liputan6.com melalui pesan singkat, Kamis (29/10/2020) sore.
Advertisement
"Mereka juga lebih memilih untuk makan minum di tempat kuliner tersebut. Hal ini tentu harus menjadi perhatian."
Makanan dan minuman yang disediakan di tempat kuliner, ujar Ari, biasanya akan lebih banyak dan bervariasi. Pada umumnya, makanan dan minuman itu tinggi lemak, manis, dan asin.
"Berbagai minuman dengan nilai kalori yang tinggi biasanya menjadi teman makanan-makanan yang enak yang disajikan oleh restoran tersebut," lanjutnya.
"Tentunya, bisa saja makanan-minuman ini juga dikonsumsi oleh seseorang yang sudah mempunyai penyakit kronik, penyakitnya dapat mengalami kekambuhan."
Saksikan Video Menarik Berikut Ini:
Gula Darah Tidak Terkontrol
Ari menyebut beberapa contoh penyakit kronik yang berisiko kambuh selepas libur panjang.
"Pasien dengan penyakit kencing manis akan cenderung gula darahnya menjadi tidak terkontrol. Pasien dengan penyakit darah tinggi, tekanan darahnya menjadi tidak terkontrol," sebutnya.
"Lalu pasien dengan hiperkolesterol atau asam urat tinggi, maka keadaan kolesterol dan asam urat tingginya menjadi bertambah parah."
Bagi pasien yang sudah obesitas sehabis liburan, berat badan cenderung akan melonjak.
"Sakit maag yang juga akan kambuh. Ya, karena makan tidak teratur dan mengonsumsi makanan yang berlemak, seperti cokelat dan keju berlebihan," ucap Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam.
Advertisement