Bursa Asia Dibuka Beragam, Investor Cermati Perkembangan Kasus Corona

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang yang menjadi patokan bursa saham Asia hanya sedikit berubah di awal perdagangan.

oleh Tira Santia diperbarui 30 Okt 2020, 08:40 WIB
Orang-orang berjalan melewati sebuah indikator saham elektronik sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo (29/8). Bursa saham Asia turun setelah Korea Utara (Korut) melepaskan rudalnya ke Samudera Pasifik. (AP Photo/Shizuo Kambayashi)

Liputan6.com, Jakarta - Bursa saham di kawasan Asia Pasifik dibuka beragam pada perdagangan Jumat pagi. Sedangkan Wall Street ditutup menguat pada perdagangan semalam.

mengutip CNBC, Jumat (30/10/2020), indeks Nikkei 225 Jepang tergelincir 0,36 persen. Sementara indeks Topix Jepang juga turun 0,73 persen.

Dalam laporan awal Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri Jepang, produksi industri di negara tersebut naik 4 persen pada September jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Untuk indeks Kospi Korea Selatan juga melemah 0,41 persen. Sementara, indeks S&P/ASX 200 Australia menguat 0,3 persen.

Indeks saham MSCI Asia Pasifik di luar Jepang yang menjadi patokan bursa saham Asia hanya sedikit berubah di awal perdagangan.

Untuk perkembangan pembuatan baksin Covid-19, perusahaan bioteknologi Moderna mengatakan pada Kamis kemarin bahwa pihaknya tengah mempersiapkan peluncuran secara global vaksin Covid-19.

Pengumuman tersebut di tengah meningkatnya kasus di AS serta Eropa, dengan Jerman dan Prancis mengumumkan akan kembali melakukan penguncian secarea nasional.

Untuk saham perusahaan-perusahaan di Asia Pasifik yang memasok komponen untuk Apple diperdagangkan beragam.

Di Jepang, saham Taiyo Yuden turun sekitar 1 persen dan Murata Manufacturing tergelincir 0,4 persen. Di Korea Selatan, saham LG Display naik 0,69 persen.

Saksikan video pilihan berikut ini:


Wall Street Menguat Usai Aksi Jual Besar-Besaran

Director of Trading Floor Operations Fernando Munoz (kanan) saat bekerja dengan pialang Robert Oswald di New York Stock Exchange, AS, Rabu (11/3/2020). Bursa saham Wall Street jatuh ke zona bearish setelah indeks Dow Jones turun 20,3% dari level tertingginya bulan lalu. (AP Photo/Richard Drew)

Wall Street ditutup menguat pada perdagangan Kamis (Jumat pagi waktu Jakarta). Bursa saham di Amerika Serikat (AS) ini kembali menguat setelah mengalami tekanan yang sangat dalam pada sesi perdagangan sebelumnya.

Saham-saham sektor teknologi menjadi pendorong utama kenaikan. Sentimen pendorong Wall Street adalah data ekonomi yang ternyata lebih baik dari perkiraan awal para analis dan pelaku pasar.

Mengutip CNBC, Jumat (30/10/2020), S&P 500 naik 1,2 persen menjadi 3.310,11 dan Nasdaq Composite naik 1,6 persen menjadi 11.185,59. Untuk Dow Jones Industrial Average ditutup 139,16 poin lebih tinggi atau naik 0,5 persen menjadi 26.659,11.

Pada perdagangan Kamis ini menandai kenaikan harian pertama untuk indeks acuan Dow Jones dalam lima hari. S&P 500 bergerak datar dalam tiga hari sebelumnya.

Saham Amazon dan Apple masing-masing naik 1,5 persen dan 3,7 persen. Alphabet ditutup 3,1 persen lebih tinggi dan Facebook menguat hampir 5 persen.

Enam dari 11 sektor dalam indeks S&P 500 naik lebih dari 1 persen, termasuk layanan teknologi dan komunikasi. Sedangkan saham Netflix melonjak lebih dari 5 persen setelah perusahaan mengumumkan akan menaikkan harga kepada pelanggan AS.

Amazon dan Alphabet melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan setelah laporan yang dikeluarkan oleh Facebook. Sedangkan Apple dijadwalkan untuk mengeluarkan laporan kinerja lada Kamis malam waktu setempat.

Harapan besar diberikan kepada saham-saham sektor teknologi terutama Apple. Karena memang sektor ini yang selama ini menjadi penggerak Wall Street.

“Harapan akan selalu tinggi ketika harga saham mendekati level tertinggi dalam 52 minggu. Ini adalah perusahaan yang berkualitas,” kata analis Strategic Wealth Partners Nate Fischer.

"Orang-orang selalu membicarakan tentang saham yang menjadi pendorong. Ini tidak bisa lepas dari teknologi. Jadi, sulit untuk mengalihkan pandangan Anda dari mereka." tambah dia.

Lebih dari 260 perusahaan yang melantai di Wall Street telah melaporkan pendapatan kuartal ketiga sejauh ini. Dari perusahaan-perusahaan tersebut, 85 persen telah melaporkan pendapatan yang lebih baik dari perkiraan.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya