Penyakit Akibat Kecelakaan Selama Perjalanan Libur Panjang Berisiko Terjadi

Penyakit akibat kecelakaan selama perjalanan libur panjang berisiko terjadi.

oleh Fitri Haryanti Harsono diperbarui 31 Okt 2020, 10:00 WIB
Sejumlah kendaraan antre untuk memasuki kawasan wisata Taman Impian Jaya Ancol, Jalarta, Kamis (29/10/2020). Selain tingginya minat warga berwisata di masa libur panjang, antrean ini juga disebabkan pengalihan buka tutup pintu masuk kawasan Taman Impian Jaya Ancol. (Liputan6.com/Helmi Fithriansyah)

Liputan6.com, Jakarta Penyakit akibat kecelakaan selama perjalanan libur panjang berisiko terjadi. Hal ini dipengaruhi kelelahan hingga dampak dari cuaca yang tidak menentu.

"Selama perjalanan, baik pergi maupun pulang liburan. Maka, potensi terjadi kecelakaan juga meningkat," ujar praktisi klinis dan akademisi Ari Fahrial Syam melalui pesan singkat kepada Health Liputan6.com, Kamis (29/10/2020) sore.

"Kelelahan, ngantuk atau kondisi kendaraan yang tidak optimal bisa menjadi faktor terjadi kecelakaan di jalan raya. Selain itu, (bisa juga) karena cuaca yang tidak menentu. Kemungkinan terjadi naiknya air laut dan banjir bisa menimbulkan kecelakaan."

Di sisi lain, Ari mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi infeksi COVID-19.

"Hal ini harus diantisipasi. Kita harus selalu ingat bahwa rangkaian liburan dengan berbagai aktivitas akan membawa dampak yang kurang baik bagi kesehatan," imbuhnya.

Saksikan Video Menarik Berikut Ini:


Agar Setelah Liburan Tetap Sehat

Kendaraan antre menunggu dibukanya jalur menuju kawasan Puncak dan sekitarnya di pintu keluar Tol Gadog, Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (29/10/2020). Libur panjang dimanfaatkan warga Ibu Kota untuk mengisi liburan. (merdeka.com/Arie Basuki)

Pencegahan COVID-19 bagi masyarakat yang bepergian untuk liburan harus tetap dilakukan. Memakai masker, mencuci tangan dengan sabun, dan menjaga jarak, terutama menjauhi kerumunan juga perlu diperhatikan.

Selain itu, berhati-hati juga terhadap penyakit seputar liburan lainnya, seperti diare, saluran pernapasan atas, dan penyakit kronik yang bisa kambuh (gula darah naik, obesitas meningkat).

Kondisi ini bisa terjadi tatkala masyarakat yang melakukan perjalanan libur panjang mengonsumsi makanan seadanya, berkalori tinggi hingga makanan kemasan yang belum terjamin keamanannya.

"Masyarakat yang memang melaksanakan liburan keluar rumah harus waspada dan tetap melakukan upaya pencegahan terhadap COVID-19 dan penyakit seputar liburan lainnya. Sehingga pada saat harus beraktivitas kembali pasca liburan ya berada dalam keadaan sehat walafiat," tutup Ari yang juga dokter spesialis penyakit dalam.


Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi

Infografis 5 Tips Liburan Aman Saat Pandemi. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya