Liputan6.com, Jakarta Sejumlah tokoh negeri menyampaikan sederet doa dan harapan di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. Salah satunya datang dari Presiden Joko Widodo atau Jokowi.
Lewat akun Twitternya, Jokowi mengatakan ada begitu banyak nilai-nilai keteladanan yang dapat diambil dari Nabi Muhammad SAW dan dapat langsung diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari oleh masyarakat.
Advertisement
Jokowi pun mengajak seluruh umat muslim untuk memperingati Maulid Nabi sebagai bentuk perlawanan terhadap pandemi Covid-19 yang tengah melanda negeri. Salah satu cara dengan terus berikhtiar.
"Peduli terhadap sesama seperti yang dicontohkan dan diperintahkan Nabi, harus menjadi semangat kita, bangsa, di masa pandemi seperti sekarang ini. Karena pandemi tidak bisa dihadapi secara individual atau pun oleh pemerintah saja. Tapi pemerintah ikhtiar bersama dengan semangat dengan ukhuwah Islamiah, ukhuwah watoniah, dan ukhuwah insaniah," jelas Jokowi dalam sambutannya, Kamis, 29 Oktober 2020 kemarin.
Seperti halnya Jokowi, Wakil Presiden Ma'ruf Amin juga meneladani sifat-sifat yang dimilik Nabi Muhammad SAW. Bagi Ma'ruf, Nabi Muhammad adalah sosok perubahan.
Menurut Ma'ruf, perubahan yang dilakukan Rasulullah saat itu bagaimana merubah akhlak, perilaku serta cara berpikir manusia untuk menjadi pribadi yang lebih baik.
"Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan kemuliaan akhlak," kata Ma'ruf pada acara Maulid Akbar dan Do'a Untuk Keselamatan Bangsa, Kamis kemarin secara daring dari Masjid Istiqlal.
Lantas, bagaimana Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memaknai peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW?
** #IngatPesanIbu
Pakai Masker, Cuci Tangan Pakai Sabun, Jaga Jarak dan Hindari Kerumunan.
Selalu Jaga Kesehatan, Jangan Sampai Tertular dan Jaga Keluarga Kita.
Saksikan video pilihan di bawah ini:
Presiden Jokowi
Dalam sambutannya di peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW, Presiden Jokowi mengajak seluruh umat musim bermunajat agar ditunjukkan jalan keluar dari kesulitan akibat pandemi.
Karena Jokowi meyakini setiap kejadian pasti ada hikmahnya. Khususnya saat pandemi Covid-19 yang berdampak pada seluruh umat manusia.
"Sebagai orang yang beriman kepada Allah SWT, tentu saja kita harus mengambil hikmah dari setiap kejadian. Karena kita meyakini setiap kejadian dan ciptaan Allah pasti ada hikmahnya tidak ada yang sia-sia," kata Jokowi saat sambutan dalam peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW Tingkat Kenegaraan Tahun 2020 M/1442 H, Kamis malam kemarin.
Dia pun meminta kepada masyarakat agar terus berdoa dan memohon pertolongan. Serta dibarengi dengan berzikir dan bertaubat kepada Allah SWT.
"Perbanyak infaq dan sedekah," ujarnya.
Jokowi juga mengatakan salah satu pesan penting dalam kelahiran nabi adalah saat hadir ke dunia dalam keadaan yatim. Dia mengatakan walaupun diberikan ujian yang berat, tetapi Nabi tidak diterlantarkan sendiri.
"Saya mengajak umat Islam di seluruh tanah air bermunajat pertolongan Allah SWT. Memohon jalan keluar dari kesulitan, memberi kekuatan kepada bangsa kita agar segera pulih dan bangkit dari pandemi," ungkap Jokowi.
Dalam kesempatan tersebut, Jokowi juga mengutip sebuah hadis. Bahwa barang siapa yang melepaskan kesusahan saudaranya, maka Allah akan melepaskan kesusahannya nanti pada hari kiamat. Hal itu menjadi salah satu bentuk kepedulian seseorang terhadap apa yang ada di sekitarnya, termasuk sesama manusia.
"Peduli terhadap sesama seperti yang dicontohkan dan diperintahkan Nabi, harus menjadi semangat kita, bangsa, di masa pandemi seperti sekarang ini. Karena pandemi tidak bisa dihadapi secara individual atau pun oleh pemerintah saja. Tapi pwmerintah ikhtiar bersama dengan semangat dengan ukhuwah Islamiah, ukhuwah watoniah, dan ukhuwah insaniah," jelas dia.
Advertisement
Wapres Ma'ruf Amin
Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin mengatakan, peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW dapat dijadikan momentum refleksi dalam membangun rumah tangga, masyarakat, bangsa dan negara. Untuk itu, Ma'ruf mengajak umat Islam meneladani sifat Nabi Muhammad SAW.
Ma'ruf menuturkan, dalam perjalanan historis, Nabi Muhammad SAW membuktikan bahwa perubahan peradaban dari masyarakat yang diliputi kebodohan (jahiliyah) menuju umat terbaik (khaira ummah) dapat dilakukan.
Lebih lanjut dia mengatakan, Rasulullah berhasil memimpin perubahan yang fundamental tersebut hanya dalam tempo 23 tahun.
Ma'ruf menuturkan, terdapat lima hal penting bila memperhatikan dari perjalanan Nabi Muhammad SAW sebagai teladan perubahan. Antara lain pertama, perbaikan akhlak dan mental sebagai prioritas, karena merupakan pondasi khaira ummah.
Sebelum diangkat sebagai nabi, kata Ma'ruf, Muhammad muda sudah dikenal sebagai figur berkarakter mulia. Karena akhlaknya yang baik, jujur, dan dapat dipercaya, ia oleh penduduk Mekkah pada saat itu diberi gelar 'Al-Amin'.
Kedua, lanjut Ma'ruf, nabi dapat mempersatukan suku-suku yang bermusuhan dengan elegan. Dia menceritakan, awal masa kenabian, masyarakat Arab terfragmentasi dalam beberapa kabilah. Adapun masing-masing kabilah diselimuti fanatisme golongan yang kuat.
"Supremasi suku diukur dari dominasi kekuatan tempurnya, disusul supremasi ekonomi. Antar suku berebut pengaruh dan saling menundukkan. Jika kekuatan berimbang, permusuhan antar suku bisa berlangsung lama," paparnya.
Ketiga, kata Ma'ruf, Nabi berhasil mempersaudarakan kaum Muhajirin yang hijrah dari Makkah ke Madinah, dan kaum Anshar, tuan rumah di Madinah. Berbagai kebutuhan kaum Muhajirin pada saat itu dipenuhi para sahabat Anshar dengan sukarela.
"Rasulullah datang membawa ajaran bahwa perbedaan suku seharusnya tidak menjadi penyebab terjadinya permusuhan dan peperangan, tapi seharusnya menjadi kekuatan untuk saling mengenal dan bekerja sama. Permusuhan harusnya dilakukan bukan karena perbedaan suku, tapi atas kejahatan dan kezaliman," tuturnya.
Gubernur Anies Baswedan
Sementara itu, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan melalui channel Youtube Pemprov DKI Jakarta, mengucapkan selamat memperingati hari kelahiran Nabi Muhammad SAW.
Dia pun mengingatkan, bagi yang merayakan kebesaran Nabi, tetap menerapkan protokol kesehatan, karena masih dalam kondisi pandemi Covid-19.
Dia menuturkan, dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan, umat Islam, terlebih di DKI bisa menjadi contoh dalam penyelenggaraan acara keagamaan atau perayaaan Nabi Muhammad SAW yang sesuai protokol kesehatan.
Anies berharap, perayaan Maulid Nabi ini, umat Islam bisa menerapkan segala sifat Rasulullah.
"Semoga peringatan Maulid Nabi Muhammad benar-benar menjadi peringatan pembawa hikmah bagi kita semua. Dan insya Allah kita selalu diberikan kesehatan, diberikan kekuatan, dan Insya Allah makin bisa mendekatkan diri kita pada sifat-sifat Rasulullah," jelas Anies.
Advertisement