Pertamina dan PLN Bahas Kerja Sama Pasokan Listrik ke Blok Rokan

Pertamina berharap pembahasan Perjanjian Jual Beli Listrik dengan pihak PLN berjalan dengan baik dan lancar.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Okt 2020, 11:00 WIB
Pekerja memperbaiki kabel listrik Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Banten 3 Lontar, di Kabupaten Tangerang, Rabu (29/4/2020). PLN (Persero) memutuskan untuk menunda sejumlah proyek listrik khususnya yang belum memiliki pendanaan demi penyelamatan operasional. (Liputan6.com/Fery Pradolo)

Liputan6.com, Jakarta - PT PLN (Persero) menawarkan pasokan listrik ke Blok Minyak dan Gas (Migas) Rokan yang dikelola oleh PT Pertamina (Persero). Untuk diketahui, Pertamina Hulu Rokan (PHR) akan mengoperasikan blok migas tersebut mulai 9 Agustus 2021. 

SVP Corporate Communication & Investor Relation PT Pertamina (Persero), Agus Supriyanto mengatakan, saat ini Pertamina tengah membangun komunikasi dengan berbagai pihak untuk persiapan operasional Blok Rokan. 

Salah satu yang sangat penting adalah pasokan listrik untuk mendukung kelangsungan kegiatan produksi minyak yang saat ini mencapai 170.000 barel minyak per hari atau sekitar 25 persen dari produksi minyak nasional.

"Pertamina menyambut baik keinginan PLN untuk menyediakan supply listrik untuk Blok Rokan mulai 9 Agustus 2021. Dengan menggandeng BUMN di sektor ketenagalistrikan, kami berharap persiapan supply listrik dan uap pasca alihkelola tetap aman," ujar Agus dalam siaran persnya, Jumat (30/10/2020).

Agus mengungkapkan terkait dengan penawaran PLN untuk menyediakan listrik dan uap di WK Rokan, saat ini Pertamina telah menyampaikan tanggapan dan menunggu proposal lanjutan dari perusahaan listrik tersebut.

Kemudian, Pertamina berharap pembahasan Perjanjian Jual Beli Listrik dan Uap dengan pihak PLN berjalan dengan baik dan lancar, sehingga dapat ditandatangani pada bulan November 2020.

"Sinergi sesama BUMN energi tidak hanya meningkatkan portofolio yang saling menguatkan kinerja operasi di sektor bisnis masing-masing, tetapi juga diharapkan mendorong proyek pengembangan strategis pemerintah akan berjalan dengan baik sesuai target yang diharapkan," pungkas Agus.

Sebagai informasi, saat ini Blok Rokan mendapat pasokan listrik dari integrated power system yang meliputi fasilitas utama 3 power generation yakni Minas Gas Turbine, Central Duri Gas, dan North Duri Cogen (NDC).

Reporter: Sulaeman

Sumber: Merdeka.com

Saksikan video pilihan berikut ini:


Strategi Pertamina Percepat Alih Kelola Blok Rokan

Pertamina mendapatkan kepastian pasokan LNG dari Cheniere Corpus Christi, Amerika Serikat sebanyak 1,5 juta ton.

Sebelumnya, Pertamina melalui anak usahanya PT Pertamina Hulu Rokan (PHR) terus berupaya mempercepat transfer data eksplorasi dan eksploitasi lapangan utama. Hal ini agar bisa segera menyiapkan kegiatan pemboran 44 sumur di Blok Rokan.

Pertamina menargetkan dapat segera melakukan pemboran tersebut setelah masa peralihan dari PT Chevron Pacific Indonesia (CPI) ke PHR pada 9 Agustus 2021.

Direktur Utama PHR RP Yudantoro mengatakan, PHR terus melakukan komunikasi intensif ke pihak CPI agar transisi berjalan lancar. Sehingga bisa menjaga produksi di Blok Rokan dan menahan natural decline rate atau penurunan alamiah dengan melakukan pemboran sesuai target.

“PHR akan memastikan persiapan pemboran pada Agustus sampai Desember 2021 dapat berjalan lancar, karenanya terus dilakukan komunikasi intensif dengan CPI agar proses transfer data, informasi prosedur (SOP) maupun penyiapan lahan dapat berjalan cepat, tanpa kendala yang berarti,” ujarnya dalam keterangan resmi, Senin (21/9/2020).

Selain itu, lanjut Yudantoro, saat ini kegiatan transisi yang tengah dilaksanakan antara lain proses konstruksi penggantian pipa ‘trunk line’ sepanjang kurang lebih 364 km yang membawa minyak mentah dari lapangan Rokan ke tangki penampungan di Dumai. Dan selanjutnya dapat menjadi suplai untuk proses pengolahan produk di Kilang Pertamina Dumai.

Yudantoro menambahkan, PHR juga tengah mempersiapkan transisi pekerja Chevron yang nantinya akan diberdayakan di PHR maupun di Pertamina sesuai ketentuan yang berlaku, seperti pekerja di blok alih kelola lainnya yang sudah pernah ditangani Pertamina sebelumnya.

“Dengan dukungan seluruh stakeholder, kita semua berharap transisi di Blok Rokan bisa berjalan dengan baik sehingga bisa menjaga produksi migas untuk mendorong ketahanan dan kemandirian energi nasional,” pungkas Yudantoro.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya