Hoaks Bagi-Bagi Uang Rp 130 Juta untuk Relawan Vaksin Covid-19

Disebutkan dalam iklan tersebut, orang yang usianya di atas 19 tahun harus melakukan uji klinis vaksin covid-19 selama empat minggu.

oleh Cakrayuri Nuralam diperbarui 30 Okt 2020, 11:00 WIB
Seorang anak melihat kandidat vaksin Covid-19 dari Sinovac Biotech LTD yang diperlihatkan dalam Pameran Internasional China untuk Perdagangan Jasa (CIFTIS) di Beijing pada 6 September 2020. Untuk pertama kalinya, China akhirnya resmi memamerkan produk dalam negeri vaksin COVID-19. (NOEL CELIS/AFP)

Liputan6.com, Jakarta - Media sosial Facebook sedang ramai membahas iklan yang menglaim perusahaan AstraZeneca Korea bakal membayar 10 juta won (Rp 130 juta) kepada orang-orang yang berpartisipasi dalam uji klinis vaksin covid-19. Sayangnya, iklan itu sebuah hoaks.

Disebutkan dalam iklan tersebut, orang yang usianya di atas 19 tahun harus melakukan uji klinis vaksin covid-19 selama empat minggu. Iklan itu mengatakan, semua biaya ditanggung oleh perusahaan AstraZeneca Korea.

"Siapa pun yang tertarik dapat mengirim email ke covid19.trial@astrageneca.com," katanya.

Undangan itu seperti terlihat resmi dari perusahaan. Terlebih, ada iming-iming bakal membagikan uang sebanyak 400 ribu won hingga 1,4 juta won per relawan.

Iklan itu pun menjadi viral. Banyak orang-orang yang mengecek langsung ke situs hingga mendatangi perusahaan untuk menanyakan informasi tersebut.

"Situs perusahaan menjadi drop karena terlalu banyak pertanyaan itu. Kantor kami menerima banyak sekali panggilan. Sesungguhnya tidak ada keputusan yang kami buat tentang uji klinis vaksin covid-19 di Korea," kata juru bicara persuhaan, dikutip dari Korea Biomedical Reviw.

 


Iklan Hoaks

banner Hoax (Liputan6.com/Abdillah)

Sang juru bicara memastikan iklan tersebut hoaks. Domain perusahaan tersebut aslinya adalah astrazeneca.co.kr. bukan astregeneca.com.

Kabar hoaks itu juga dipastikan oleh Kementerian Keamanan Pangan dan Obat Korea Selatan. Disebutkan kalau perusahaan itu tidak pernah meminta pemerintah untuk terlibat dalam pembuatan vaksin covid-19.

"AstraZeneca Korea tidak pernah mengajukan permohonan investigasi obat baru (IND) kepada pemerintah," kata seorang pejabat kementerian.

"Untuk melakukan uji klinis di Korea, perusahaan farmasi dan lembaga penelitian harus mengajukan IND ke kementerian keamanan makanan dan obat dan mendapat persetujuan."


Tentang Cek Fakta

Liputan6.com merupakan media terverifikasi Jaringan Periksa Fakta Internasional atau International Fact Checking Network (IFCN) bersama puluhan media massa lainnya di seluruh dunia. 

Cek Fakta Liputan6.com juga adalah mitra Facebook untuk memberantas hoaks, fake news, atau disinformasi yang beredar di platform media sosial itu. 

Kami juga bekerjasama dengan 21 media nasional dan lokal dalam cekfakta.com untuk memverifikasi berbagai informasi yang tersebar di masyarakat.

Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan kepada tim CEK FAKTA Liputan6.com di email cekfakta.liputan6@kly.id.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya